Berurusan dengan anak hiperaktif yang terus bergerak sambil belajar angka membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan manajemen perilaku, strategi pendidikan, dan aktivitas fisik. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), menunjukkan gerakan berlebihan dan kesulitan fokus, yang dapat menghambat proses belajar mereka. Strategi yang efektif melibatkan menciptakan lingkungan belajar yang menarik, memasukkan gerakan ke dalam pembelajaran, dan menggunakan teknik manajemen perilaku. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk dipertimbangkan:
Teknik Manajemen Perilaku
- Penguatan Positif: Menghargai perilaku yang diinginkan dapat mendorong anak-anak hiperaktif untuk fokus dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Ini dapat mencakup pujian verbal, stiker, atau hadiah kecil untuk menyelesaikan tugas(Murray, 1980).
- Token Economy: Menerapkan sistem token di mana anak-anak mendapatkan token untuk perilaku yang baik dan penyelesaian tugas dapat memotivasi mereka untuk tetap terlibat. Token ini nantinya dapat ditukar dengan hadiah (Murray, 1980).
- Rutinitas yang Konsisten: Membangun rutinitas terstruktur membantu anak-anak hiperaktif mengetahui apa yang diharapkan, mengurangi kecemasan dan meningkatkan fokus (Ca et al., 1984).
Memasukkan Gerakan ke dalam Pembelajaran
- Aktivitas Fisik: Mengintegrasikan gerakan ke dalam kegiatan belajar dapat membantu anak-anak hiperaktif menyalurkan energi mereka secara positif. Misalnya, menggunakan permainan fisik untuk mengajarkan angka dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif (Chovanova, 2014).
- Aktivitas Motorik: Kegiatan yang melibatkan gerakan, seperti menghitung langkah atau melompat beberapa kali, dapat membantu anak-anak belajar angka sambil memenuhi kebutuhan mereka akan aktivitas fisik (Sgambelluri, 2016).
- Alat Manipulatif: Menggunakan benda fisik seperti balok atau manik-manik untuk mengajarkan angka dapat memberikan pengalaman belajar sentuhan yang membuat anak-anak hiperaktif tetap terlibat  (Chovanova, 2014).
Strategi Pendidikan
- Pembelajaran Interaktif: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan pembelajaran interaktif dan langsung dapat membantu mempertahankan perhatian mereka. Ini termasuk menggunakan permainan edukasi dan teknologi yang membutuhkan partisipasi aktif(McFarland et al., 1995).
- Sesi Pendek dan Terfokus: Membagi pembelajaran menjadi sesi singkat dan terfokus dengan istirahat yang sering dapat membantu menjaga perhatian anak dan mencegah frustrasi (Abidin, 2023).
- Alat Bantu Visual: Memanfaatkan alat bantu visual seperti bagan, garis angka, dan ilustrasi warna-warni dapat membantu menangkap minat anak dan membantu dalam pemahaman (McFarland et al., 1995).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari intervensi farmakologis, seperti obat stimulan, yang telah terbukti meningkatkan fokus dan mengurangi hiperaktif dalam banyak kasus (Ahn & Hong, 1990). Namun, ini harus dipertimbangkan dengan berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Penting juga untuk melibatkan orang tua dan guru dalam proses tersebut, memastikan dukungan dan komunikasi yang konsisten antara lingkungan rumah dan sekolah (Dubey & Kaufman, 1979).