Young boy with freckles focused on drawing during an education session indoors.

Bagaimana Cara Menghadapi Anak Hiperaktif Yang Cepat Menyerah Saat Belajar Menulis?

Berurusan dengan anak hiperaktif yang cepat menyerah ketika belajar menulis membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan manajemen perilaku, strategi pendidikan, dan intervensi suportif. Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan seperti defisit perhatian dan impulsif, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk bertahan dengan tugas-tugas seperti menulis. Strategi yang efektif melibatkan menciptakan lingkungan yang terstruktur, menggunakan penguatan positif, dan menggunakan teknik pengajaran khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk dipertimbangkan:

Manajemen Perilaku

  • Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan dapat mendorong kegigihan dalam menulis tugas. Ini melibatkan mengenali dan menghargai pencapaian kecil untuk memotivasi anak untuk terus mencoba (Murray, 1980).
  • Token Economy: Sistem ekonomi token terstruktur dapat digunakan baik di rumah maupun di sekolah untuk mengelola perilaku dan mendorong penyelesaian tugas. Token dapat ditukar dengan hak istimewa atau hadiah, memperkuat perilaku positif (Murray, 1980).
  • Prosedur Kepunahan: Mengabaikan perilaku kecil yang tidak pantas sambil berfokus pada perilaku positif dapat membantu mengurangi frekuensi gangguan (Murray, 1980).

Strategi Pendidikan

  • Penyederhanaan Tugas: Memecah tugas menulis menjadi komponen yang lebih kecil dan dapat dikelola dapat membantu mengurangi beban kognitif pada anak. Pendekatan ini memungkinkan anak untuk fokus pada satu aspek menulis pada satu waktu, membuat tugas tidak terlalu kewalahan (Bishop, 1999).
  • Strategi Perencanaan Spasial: Teknik seperti menggunakan diagram web atau roda cerita dapat membantu anak-anak mengatur pikiran dan ide mereka sebelum menulis. Alat bantu visual ini dapat membuat proses penulisan lebih terstruktur dan tidak terlalu menakutkan (Bishop, 1999).
  • Instruksi Individual: Menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan spesifik anak dan gaya belajar dapat meningkatkan keterlibatan dan ketekunan. Ini mungkin melibatkan penyesuaian kecepatan instruksi dan memberikan dukungan satu-satu (Bishop, 1999).

Intervensi Pendukung

  • Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Komunikasi dan kolaborasi yang konsisten antara orang tua, guru, dan psikolog sangat penting. Ini memastikan bahwa strategi diterapkan secara konsisten di lingkungan yang berbeda (Silva et al., 2024) (Abidin, 2023).
  • Intervensi Terapeutik: Terlibat dalam terapi seperti terapi bermain, terapi musik, atau biblioterapi dapat membantu mengatasi masalah perilaku yang mendasarinya dan meningkatkan fokus dan pengaturan diri (Abidin, 2023) (Netrawati et al., 2022).
  • Penggunaan Obat Stimulan: Dalam beberapa kasus, penggunaan obat stimulan mungkin tepat untuk membantu mengelola gejala hiperaktif dan meningkatkan konsentrasi, meskipun ini harus dipantau dengan cermat oleh profesional kesehatan (Eisenberg, 1973).

Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, beberapa anak mungkin memiliki kondisi yang terjadi bersamaan seperti Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD), yang selanjutnya dapat mempersulit tugas menulis. Dalam kasus seperti itu, intervensi mungkin perlu disesuaikan untuk mengatasi gejala ADHD dan DCD (Missiuna et al., 2004). Memahami kebutuhan dan tantangan individu anak sangat penting untuk mengembangkan pendekatan yang komprehensif dan efektif untuk mendukung pembelajaran dan perkembangan mereka.

Murray, M. E. (1980). Behavioral management of the hyperactive child. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/00004703-198009000-00004
Bishop, J. (1999). Strategies for tutoring written expression in students with ADHD and learning difficulties.
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Netrawati, N., Firman, F., Syukur, Y. Y., Karneli, Y. Y., & Rahayu, G. (2022). Reduce Hyperactive Behavior in Early Childhood with Bibliotherapy. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220602.013
Eisenberg, L. (1973). The Overactive Child. Hospital Practice. https://doi.org/10.1080/21548331.1973.11706430
Missiuna, C., Rivard, L., & Pollock, N. (2004). They’re Bright but Can’t Write: Developmental Coordination Disorder in school aged children. Teaching Exceptional Children-Plus.
Scroll to Top