Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang bising dapat secara signifikan mempengaruhi anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang menderita ADHD, ketika terlibat dalam tugas menulis. Dampak kebisingan pada kinerja kognitif bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat kebisingan, serta perbedaan individu di antara anak-anak. Sementara beberapa jenis kebisingan dapat bermanfaat, yang lain dapat merugikan, terutama untuk anak-anak dengan gangguan perhatian. Hubungan bernuansa antara kebisingan dan kinerja ini sangat penting untuk memahami bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang optimal untuk anak-anak hiperaktif.
Efek Kebisingan pada Anak Hiperaktif
- White Noise dan ADHD: White noise telah terbukti meningkatkan kinerja perhatian dan mengurangi perilaku hiperaktif pada anak-anak dengan ADHD. Hal ini menunjukkan bahwa jenis kebisingan tertentu dapat memiliki efek menenangkan dan meningkatkan fokus, berpotensi membantu dalam tugas penulis (Lin, 2022) (Batho, 2014).
- Sensitivitas Kebisingan Umum: Anak-anak dengan ADHD sering melaporkan sensitivitas kebisingan yang lebih tinggi, yang dapat memperburuk gejala kurangnya perhatian dan hiperaktif. Sensitivitas ini dapat membuat mereka lebih rentan terhadap efek negatif dari kebisingan, seperti peningkatan gangguan dan penurunan kinerja kognitif(Batho, 2014).
- Dampak Jenis Kebisingan yang Berbeda: Meskipun white noise mungkin bermanfaat, jenis kebisingan lain, seperti ucapan atau celoteh, dapat mengganggu dan mengganggu kinerja. Anak-anak hiperaktif mungkin lebih berjuang dengan tugas-tugas seperti menulis ketika terkena jenis kebisingan ini (Batho, 2014).
Kebisingan dan Kinerja Kognitif
- Paparan Kebisingan Akut dan Kronis: Paparan kebisingan akut dan kronis dapat berdampak negatif pada kinerja kognitif pada anak-anak, mempengaruhi tugas-tugas seperti membaca dan menulis. Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak dengan gangguan bahasa atau perhatian, yang lebih terganggu oleh kebisingan daripada rekan-rekan mereka(Klatte et al., 2013) (Dincer & Yılmaz, 2016).
- Tingkat Kebisingan Kelas: Tingkat tekanan suara yang tinggi di ruang kelas telah dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk dalam tugas membaca dan menulis. Anak-anak yang terpapar tingkat kebisingan yang tinggi cenderung membuat lebih banyak kesalahan dan mengalami kesulitan menggunakan rute leksikal dan fonologis secara efektif (Santos et al., 2013) (Santos et al., 2013).
Perbedaan Individu dan Kebisingan
- Kecerdasan dan Kepribadian: Efek kebisingan pada kinerja dapat bervariasi berdasarkan karakteristik individu seperti kecerdasan. Misalnya, anak-anak dengan kecerdasan yang lebih tinggi dapat berkinerja lebih baik di lingkungan yang bising dibandingkan dengan mereka yang kecerdasan lebih rendah (Johansson, 1983).
- Preferensi Kebisingan: Beberapa anak dengan ADHD mungkin lebih menyukai tingkat kebisingan latar belakang tertentu, yang dapat membantu mereka mempertahankan fokus. Namun, jenis kebisingan yang berlebihan atau tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan gangguan dan penurunan kinerja tugas (Batho, 2014).
Sementara kebisingan dapat memiliki efek positif dan negatif pada anak-anak hiperaktif, jenis dan tingkat kebisingan, serta perbedaan individu, memainkan peran penting dalam menentukan dampaknya. Misalnya, sementara white noise dapat meningkatkan kinerja, suara lain seperti ucapan dapat merugikan. Ini menyoroti pentingnya menyesuaikan lingkungan pendengaran dengan kebutuhan anak-anak hiperaktif untuk mengoptimalkan kinerja belajar dan menulis mereka.