A nurturing mother hands her son a cup in a cozy morning setting.

Bagaimana Cara Menghadapi Anak Hiperaktif Yang Cepat Menyerah Saat Belajar Membaca?

Berurusan dengan anak hiperaktif yang cepat menyerah ketika belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan manajemen perilaku, strategi pendidikan, dan intervensi suportif. Hiperaktif, sering dikaitkan dengan ADHD, dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan bertahan dalam tugas-tugas seperti membaca, yang membutuhkan perhatian berkelanjutan dan keterlibatan kognitif. Strategi yang efektif melibatkan pemahaman tantangan unik anak dan menerapkan intervensi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan perilaku dan akademik.

Teknik Manajemen Perilaku

  • Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan dapat mendorong kegigihan dalam tugas membaca. Penguatan positif, seperti pujian atau hadiah kecil, dapat memotivasi anak-anak yang hiperaktif untuk melanjutkan upaya mereka meskipun ada tantangan (Murray, 1980).
  • Ekonomi Token: Ini melibatkan pemberian token untuk perilaku yang diinginkan, yang nantinya dapat ditukar dengan hadiah. Ini sangat efektif dalam mengelola perilaku baik di rumah maupun di lingkungan sekolah (Murray, 1980).
  • Lingkungan Terstruktur: Menciptakan lingkungan yang terstruktur dan dapat diprediksi dapat membantu mengurangi gangguan dan meningkatkan fokus. Ini termasuk memiliki area membaca yang ditunjuk dan rutinitas yang konsisten (Abidin, 2023).

Strategi Pendidikan

  • Strategi FOKUS: Mengajar anak-anak dengan strategi pembelajaran khusus ADHD, seperti metode FOCUS, dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan mengikuti arahan, yang sangat penting untuk membaca (Scott & Fark, 2011).
  • Materi yang Menarik: Menggunakan bahan bacaan yang menarik dan memotivasi dapat membantu menjaga minat anak dan mendorong latihan membaca yang lebih luas. Bahan harus sesuai usia dan menarik untuk mencegah kebosanan dan frustrasi(Richek & McTague, 1988).
  • Pembacaan Lisan: Mendorong membaca lisan dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan. Metode ini memungkinkan umpan balik dan interaksi langsung, yang dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif (Dubey & O’Leary, 1975).

Intervensi Pendukung

  • Kolaborasi Orang Tua dan Guru: Komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara orang tua, guru, dan psikolog sangat penting. Ini memastikan bahwa strategi diterapkan secara konsisten di lingkungan yang berbeda (Silva et al., 2024).
  • Intervensi Terapeutik: Dalam beberapa kasus, intervensi terapeutik seperti terapi bermain atau biblioterapi dapat membantu mengelola perilaku hiperaktif dan meningkatkan fokus. Terapi ini dapat memberikan jalan keluar yang mendukung untuk energi dan emosi (Abidin, 2023) (Netrawati et al., 2022).
  • Obat: Dalam situasi tertentu, penggunaan obat stimulan dapat dipertimbangkan untuk membantu mengelola gejala ADHD, meskipun ini harus dievaluasi dan dipantau dengan cermat oleh profesional perawatan kesehatan (Eisenberg, 1973).

Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, sementara pengobatan dapat bermanfaat bagi beberapa anak, itu bukan solusi yang cocok untuk semua dan harus dipertimbangkan sebagai bagian dari rencana perawatan yang komprehensif. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang mendorong ketekunan dan membangun kepercayaan diri dalam kemampuan membaca.

Murray, M. E. (1980). Behavioral management of the hyperactive child. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/00004703-198009000-00004
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Scott, V. G., & Fark, K. (2011). Teaching Students with ADHD to F.O.C.U.S.: A Learning Strategy.
Richek, M. A., & McTague, B. K. (1988). The “Curious George” Strategy for Students with Reading Problems. The Reading Teacher.
Dubey, D. R., & O’Leary, S. G. (1975). Increasing reading comprehension of two hyperactive children: preliminary investigation. Perceptual and Motor Skills. https://doi.org/10.2466/PMS.1975.41.3.691
Silva, B. M. da, Guabira, M. E. da S. S., Brito, M. J. da S., Souza, L. G. de, Pereira, E. C., & Silva, I. D. M. (2024). Literacy and hyperactivity in early early education. Revista Gênero e Interdisciplinaridade. https://doi.org/10.51249/gei.v5i01.1814
Netrawati, N., Firman, F., Syukur, Y. Y., Karneli, Y. Y., & Rahayu, G. (2022). Reduce Hyperactive Behavior in Early Childhood with Bibliotherapy. https://doi.org/10.2991/assehr.k.220602.013
Eisenberg, L. (1973). The Overactive Child. Hospital Practice. https://doi.org/10.1080/21548331.1973.11706430
Scroll to Top