Melatih anak autis untuk menghitung lebih cepat melibatkan kombinasi strategi pendidikan yang disesuaikan, teknologi bantu, dan teknik motivasi. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme dapat mengembangkan keterampilan matematika yang sebanding dengan rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang, tetapi mereka sering membutuhkan pendekatan khusus untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka. Integrasi teknologi, metode pengajaran terstruktur, dan rencana pembelajaran individual sangat penting dalam memfasilitasi keterampilan menghitung lebih cepat pada anak-anak dengan autisme. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan alat utama yang telah diidentifikasi efektif dalam konteks ini.
Penggunaan Teknologi Bantu
- Aplikasi Pendidikan: Pengembangan aplikasi digital yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan autisme dapat secara signifikan membantu dalam mengajar keterampilan berhitung. Aplikasi ini sering menggabungkan visual dinamis dan elemen interaktif yang memenuhi kebutuhan belajar unik anak-anak autis, membuat proses pembelajaran lebih menarik dan efektif (Winoto et al., 2018) (Ehsan, 2014).
- Perangkat Layar Sentuh: Perangkat seperti tablet dan smartphone memberikan pengalaman belajar sentuhan dan visual yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme. Alat-alat ini dapat digunakan untuk memberikan latihan menghitung dalam format yang dapat diakses dan menarik bagi anak(Kamaruzaman & Azahari, 2014)].
Metode Pengajaran Terstruktur
- Papan Hitung: Penggunaan papan penghitungan telah terbukti menjadi metode yang efektif untuk mengajarkan penghitungan dan operasi aritmatika dasar kepada anak-anak dengan autisme. Papan ini membantu dalam memvisualisasikan struktur angka dan memfasilitasi komunikasi matematis (Jung, 2018).
- Rencana Pembelajaran Langkah-demi-Langkah: Menerapkan pendekatan bertahap dan terstruktur untuk mengajar menghitung dapat membantu anak-anak dengan autisme membangun keterampilan mereka secara bertahap. Metode ini sering melibatkan pemecahan tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola dan menggunakan rutinitas yang konsisten untuk memperkuat pembelajaran (Kudacheva, 2022).
Teknik Motivasi
- Sistem Hadiah: Memasukkan hadiah ke dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan penghargaan dalam hubungannya dengan kegiatan pendidikan dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan matematika untuk anak-anak dengan autisme (Yan, 2017).
- Menggabungkan Minat: Menyesuaikan kegiatan pembelajaran agar selaras dengan minat anak dapat meningkatkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dan fokus pada tugas menghitung. Pendekatan yang dipersonalisasi ini dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif (Wei et al., 2023).
Kurikulum Individual
- Program Berhitung yang Diadaptasikan: Program seperti Pemulihan Matematika, ketika diadaptasi untuk anak-anak dengan autisme, telah berhasil meningkatkan keterampilan berhitung. Program-program ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu setiap anak, memastikan bahwa pengalaman belajar relevan dan efektif(Tzanakaki et al., 2014)].
- Chain Prompt dan Matrix: Teknik seperti rantai dorongan yang dikombinasikan dengan pelatihan matriks dapat membantu anak-anak menggeneralisasi keterampilan menghitung ke tugas-tugas yang tidak terlatih, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk menghitung lebih cepat dan lebih akurat (Clements et al., 2021).
Meskipun strategi ini telah menunjukkan harapan, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan autisme adalah unik, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus menilai dan menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan individu setiap anak. Selain itu, sementara teknologi dan metode terstruktur bermanfaat, peran pendidik dan pengasuh dalam memberikan dukungan dan dorongan tidak dapat dilebih-lebihkan.