Berurusan dengan anak autis yang tidak tertarik pada angka membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan kebutuhan belajar dan preferensi anak yang unik. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menghadapi tantangan dalam lingkungan belajar tradisional, terutama dengan konsep abstrak seperti angka. Namun, dengan strategi dan alat yang tepat, dimungkinkan untuk melibatkan mereka dalam pembelajaran berhitung. Kuncinya adalah menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi yang memanfaatkan kekuatan dan minat mereka sambil secara bertahap memperkenalkan konsep matematika.
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung
- Integrasi Inklusif dan Berangsur-angsuran: Mengintegrasikan anak-anak dengan ASD ke dalam kelompok dengan teman sebaya normotipikal dapat membantu menormalkan perilaku mereka dan mendorong pembelajaran sosial. Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa seorang anak laki-laki non-verbal berusia 6 tahun dengan ASD meningkatkan pemahaman matematisnya melalui inklusi bertahap dan penggunaan teknik motivasi (Kudacheva, 2022).
- Penggunaan Sistem Komunikasi Alternatif: Menerapkan sistem seperti Picture Exchange Communication System (PECS) dapat membantu komunikasi dan membantu anak-anak dengan ASD mengekspresikan pemahaman mereka tentang angka (Kudacheva, 2022).
Memanfaatkan Alat dan Teknik Khusus
- Alat Pembelajaran Multi-Sensor: Alat seperti NUMIKON, yang menyediakan pendekatan multi-sensorik untuk pembelajaran, dapat efektif dalam mengajarkan konsep matematika kepada anak-anak dengan ASD. Alat-alat ini membantu mengembangkan keterampilan sensorik dan mengkonsolidasikan pembelajaran melalui kegiatan langsung (Kudacheva, 2022).
- Teknik Matematika Sentuh: Metode ini, terutama bila disampaikan melalui tablet, telah menunjukkan keberhasilan 100% dalam mengajar tambahan dasar untuk anak-anak dengan ASD. Sifat sentuhan dan visual dari teknik ini membuatnya sangat cocok untuk melibatkan anak-anak yang mungkin tidak tertarik pada angka (Demir et al., 2023).
Kurikulum Individual dan Adaptif
- Program Pemulihan Matematika: Mengadaptasi kurikulum yang dirancang untuk anak-anak yang biasanya berkembang, seperti program Pemulihan Matematika, dapat efektif bila disesuaikan untuk anak-anak dengan ASD. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan kemampuan matematika pada anak-anak dengan autisme selama periode 20 minggu (Tzanakaki et al., 2014).
- Aplikasi Seluler Interaktif: Penggunaan aplikasi seperti TalNA dapat memberikan pengalaman berhitung yang dipersonalisasi yang menjaga konsistensi dan struktur pendidikan, yang sangat penting bagi anak-anak dengan ASD yang berkembang dalam rutinitan (Kamaruzaman et al., 2023).
Strategi Pembelajaran Visual dan Konkrit
- Pendekatan Konkret-Representational-Abstrak (CRA) : Pendekatan ini melibatkan penggunaan dukungan visual dan manipulatif untuk membantu anak-anak dengan ASD memahami konsep matematika abstrak. Ini menekankan penggunaan bahan konkret untuk membangun fondasi sebelum pindah ke representasi yang lebih abstrak (Bae, 2017).
- Instruksi Berbasis Skema (SBI) : Mengajar keterampilan pemecahan masalah melalui SBI dapat membantu anak-anak dengan ASD menerapkan konsep yang dipelajari dalam situasi kehidupan nyata, meningkatkan pemahaman dan retensi pengetahuan matematika mereka (Bae, 2017).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan terstruktur untuk melibatkan anak-anak dengan autisme dalam pembelajaran berhitung, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan kemampuan luar biasa dalam matematika, seperti yang terlihat pada kasus sarjana autis yang menunjukkan keterampilan aritmatika yang luar biasa meskipun ada tantangan lain (Zhao et al., 2024) (Pring & Hermelin, 2002). Ini menyoroti pentingnya rencana pendidikan individual yang memenuhi kekuatan dan kebutuhan spesifik setiap anak.