Pertanyaan apakah anak-anak dengan keterbelakangan mental belajar berhitung lebih baik melalui lagu atau gerakan ditangani dengan memeriksa berbagai intervensi pendidikan. Penelitian menunjukkan bahwa musik dan gerakan dapat efektif, tetapi kemanjurannya mungkin tergantung pada kebutuhan dan kemampuan khusus anak-anak yang terlibat. Musik telah terbukti meningkatkan pembelajaran pada anak-anak dengan cacat intelektual dengan melibatkan beberapa modalitas sensorik, sementara metode berbasis gerakan dapat memanfaatkan pembelajaran kinestetik untuk meningkatkan keterampilan kognitif.
Musik sebagai Alat Pembelajaran
- Sebuah studi oleh Dr. M. Sarada dan Dr. Gangadhara Rao J. menunjukkan bahwa musik secara signifikan meningkatkan pembelajaran konsep angka di antara anak-anak dengan cacat intelektual ringan. Kelompok eksperimen yang menerima instruksi berbasis musik mengungguli kelompok kontrol, menunjukkan bahwa musik dapat menjadi media yang kuat untuk mengajarkan keterampilan berhitung (- & -, 2022).
- Musik juga mendukung perkembangan emosional dan kognitif, seperti yang terlihat pada anak-anak dengan sindrom Down, di mana aktivitas musik meningkatkan keterampilan sosio-emosional dan motorik, yang sangat penting untuk belajar (Begić et al., 2024)].
- Selain itu, pelatihan musik telah dikaitkan dengan peningkatan konsep spasial, temporal, dan ordinal, yang merupakan dasar untuk memahami angka dan penghitungan (Pirtle & Seaton, 1973).
Gerakan dan Pembelajaran Kinestetik
- Metode VAKT (Visual, Audio, Kinestetik, dan Taktil) telah diidentifikasi efektif untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental, menekankan pentingnya pengalaman kinestetik dan sentuhan dalam pembelajaran. Pendekatan ini membantu mengoptimalkan fungsi sensorik, yang dapat sangat bermanfaat untuk pembelajaran aritmatika (Jayanti & Pratisti, 2023).
- Tarian, sebagai bentuk gerakan, telah digunakan untuk membantu anak-anak dengan cacat intelektual ringan menghafal angka. Metode ini memanfaatkan aspek kinestetik dan ritmis tarian untuk membantu retensi dan pengenalan angka (Rahmawati & Masunah, 2019).
- Permainan sederhana yang menggabungkan gerakan juga telah terbukti meningkatkan akurasi penghitungan pada anak-anak dengan cacat mental sedang. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan menarik untuk berlatih menghitung, yang mengarah pada peningkatan yang nyata dalam kemampuan berhitung (McEvoy, 1992).
Wawasan Komparatif
Sementara musik dan gerakan memiliki kelebihan, pilihan di antara mereka mungkin tergantung pada gaya belajar dan preferensi masing-masing anak. Musik bisa sangat efektif untuk anak-anak yang merespons rangsangan pendengaran dengan baik dan menikmati aktivitas ritmis. Sebaliknya, metode berbasis gerakan mungkin lebih cocok untuk anak-anak yang mendapat manfaat dari aktivitas fisik dan pengalaman belajar langsung. Dimungkinkan juga untuk menggabungkan kedua pendekatan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih holistik yang melayani kebutuhan pembelajaran yang beragam.