Untuk membantu anak dengan keterbelakangan mental tetap fokus saat belajar menulis, penting untuk menggunakan kombinasi intervensi terstruktur, pendekatan multisensori, dan strategi pengaturan diri. Metode-metode ini dapat mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh anak-anak penyandang cacat intelektual, seperti defisit perhatian dan kesulitan dalam mengatur pikiran. Dengan mengintegrasikan strategi ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang meningkatkan fokus dan keterampilan menulis.
Intervensi Terstruktur
- Pemodelan dan Templat: Menggunakan template pemodelan dan cerita dapat membantu siswa dengan disabilitas intelektual sedang memahami dan memasukkan elemen cerita ke dalam tulisan mereka. Pendekatan ini telah terbukti meningkatkan penyertaan elemen cerita dalam narasi, yang dapat membantu mempertahankan fokus dengan menyediakan struktur yang jelas untuk diikuti (Pennington & Koehler, 2017).
- Instruksi Eksplisit dan Praktik Berwaktu: Intervensi multikomponen yang mencakup instruksi eksplisit dan praktik berjangka waktu dapat meningkatkan akurasi dan kelancaran penulisan paragraf. Metode ini membantu siswa fokus pada tugas menulis tertentu dan secara bertahap membangun keterampilan mereka (Rodgers et al., 2022).
Pendekatan Multisensori
- Alat Multisensoris: Alat seperti aplikasi seluler Wridy, yang menggunakan pendekatan multisensori, dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar. Dengan melibatkan banyak indera, alat-alat ini dapat membantu mempertahankan perhatian dan membuat proses pembelajaran lebih melibat(Wee et al., 2021).
- Pelatihan Kaligrafi: Intervensi perilaku seperti pelatihan kaligrafi telah terbukti meningkatkan stabilitas perhatian, selektivitas, dan fleksibilitas pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Ini menunjukkan bahwa memasukkan kegiatan serupa ke dalam instruksi menulis dapat meningkatkan fokus (Bin, 2000).
Strategi Pengaturan Diri
- Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD) : Pendekatan ini melibatkan pengajaran siswa untuk mengatur sendiri proses penulisan mereka, yang meliputi perencanaan, penulisan, revisi, dan pengelolaan pekerjaan mereka. SRSD telah efektif dalam membantu siswa dengan ketidakmampuan belajar meningkatkan keterampilan menulis mereka dan mempertahankan fokus dengan mendorong orientasi dan refleksi tujuan (Harris et al., 2017) (Mason et al., 2002).
- Grafik Mandiri: Mendorong siswa untuk membuat grafik kemajuan mereka menuju tujuan penulisan dapat memberikan motivasi dan membantu mereka tetap fokus pada tugas yang ada. Metode ini telah berhasil digunakan dalam intervensi untuk siswa dengan disabilitas intelektual (Pennington & Koehler, 2017).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, integrasi teknologi dan metode pengajaran yang inovatif dapat lebih meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual. Namun, sangat penting untuk memastikan bahwa alat-alat ini dapat diakses dan sesuai untuk profil pembelajaran khusus anak.
