Pertanyaan apakah anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat belajar membaca menggunakan metode global, seperti menghafal seluruh kata, adalah kompleks dan beragam. Metode global, yang menekankan mengenali seluruh kata daripada mendekodekannya secara fonetis, telah dieksplorasi dalam berbagai konteks, termasuk untuk anak-anak dengan cacat intelektual. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun metode global dapat bermanfaat, efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan kemampuan spesifik anak-anak yang terlibat.
Efektivitas Metode Global
Keberhasilan Umum dalam Pemahaman Membaca: Metode global telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman bacaan di antara siswa dalam pengaturan pendidikan umum. Misalnya, sebuah penelitian pada siswa kelas sembilan menunjukkan peningkatan yang nyata dalam skor pemahaman membaca setelah menggunakan metode global, menunjukkan potensi efektivitasnya dalam meningkatkan keterampilan membaca (MASLAHAH, 2024).
Aplikasi dalam Gangguan Spektrum Autisme (ASD) : Metode membaca global telah berhasil diterapkan pada anak-anak dengan ASD, yang sering menghadapi tantangan dengan metode fonetik tradisional. Metode Tan-Soderberg dan aplikasi “Leo con Lula” adalah contoh di mana strategi membaca global telah disesuaikan untuk memanfaatkan kekuatan visual anak-anak dengan ASD, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam akuisisi literasi (Kurienkova, 2023) (Gomez et al., 2018).
Tantangan dan Pertimbangan untuk Anak-anak Penyandang Cacat Intelektual
Hambatan Kognitif dan Emosional: Anak-anak dengan cacat intelektual sedang hingga berat sering menghadapi tantangan kognitif dan emosional yang signifikan yang dapat menghambat perkembangan literasi. Kompleksitas membaca sebagai tugas membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan hambatan ini (Jolicoeur & Julien-Gauthier, 2019).
Kebutuhan akan Pendekatan yang Disesuai: Meskipun metode global dapat menjadi bagian dari strategi, metode ini perlu diintegrasikan dengan metode pengajaran lain yang menangani kebutuhan kognitif dan emosional spesifik anak-anak penyandang cacat intelektual. Ini termasuk menggunakan pendekatan multisensori dan rencana pembelajaran individual, seperti yang terlihat dalam model MESE, yang menggabungkan teori bahasa keseluruhan dengan alat multimedia untuk meningkatkan keterampilan membaca (Munir & Rohendi, 2015).
Metode dan Perspektif Alternatif
Pendekatan Fonetik dan Multisensoris: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode yang berfokus pada keterampilan fonetik dan pembelajaran multisensori mungkin lebih efektif untuk anak-anak dengan cacat intelektual. Misalnya, penggunaan metode fonovisuoartikulator dan fonik telah disorot sebagai bermanfaat, menekankan perlunya pendekatan komprehensif yang mencakup kesadaran fonetik di samping metode global (Munhoz et al., 2022).
Metode Baca-Loud: Untuk anak-anak dengan gangguan intelektual ringan, metode baca-lantang telah terbukti meningkatkan keterampilan pra-membaca, menunjukkan bahwa keterlibatan pendengaran dan verbal dapat menjadi komponen penting dari instruksi literasi yang efektif (Nurjanah & Mawardah, 2024).
Sebagai kesimpulan, sementara metode global dapat efektif untuk populasi tertentu, seperti anak-anak dengan ASD, penerapannya pada anak-anak dengan keterbelakangan mental memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap kebutuhan individu dan integrasi strategi pengajaran pelengkap. Keberhasilan metode membaca apa pun tergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan kognitif dan emosional unik yang dihadapi oleh anak-anak ini, menunjukkan bahwa pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua tidak mungkin efektif.