A child and teacher study music sheet indoors with a flute visible. Music learning at home.

Apakah Phonics (Fonik) Cocok Untuk Mengajarkan Membaca Kepada Anak Dengan Retardasi Mental?

Instruksi berbasis fonik telah terbukti menjadi metode yang cocok untuk mengajar membaca kepada anak-anak penyandang cacat intelektual, termasuk mereka yang mengalami keterbelakangan mental. Penelitian menunjukkan bahwa fonik dapat meningkatkan keterampilan decoding, kesadaran fonologis, dan kelancaran membaca di antara siswa ini. Namun, efektivitas instruksi fonik dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu siswa dan metode pengajaran yang digunakan. Bagian berikut akan mengeksplorasi bukti yang mendukung penggunaan fonik untuk anak-anak penyandang cacat intelektual, adaptasi yang diperlukan untuk implementasi yang efektif, dan potensi keterbatasan pendekatan ini.

Efektivitas Instruksi Fonik

  • Intervensi berbasis fonik telah terbukti meningkatkan keterampilan decoding kata pada siswa penyandang cacat intelektual. Sebuah studi yang melibatkan intervensi membaca kelompok menunjukkan bahwa fonik dapat diterapkan secara efektif dalam pengaturan kelompok, yang mengarah pada peningkatan berkelanjutan dalam kemampuan decoding di antara siswa dengan disabilitas intelektual (Moon & Ko, 2024).
  • Menggabungkan strategi berbasis fonik dan berbasis pemahaman telah ditemukan untuk meningkatkan kesadaran fonologis lebih efektif daripada menggunakan salah satu strategi saja. Pendekatan ini mendukung pengembangan literasi pada siswa dengan berbagai tingkat disabilitas intelektual (Palmqvist et al., 2024).
  • Program fonik terkomputerisasi, seperti Headsprout Early Reading, telah efektif dalam meningkatkan kefasihan suara awal, membaca kata yang tidak masuk akal, dan pengenalan kata di antara siswa dengan cacat intelektual parah (Herring et al., 2019).

Adaptasi untuk Instruksi Fonik

  • Adaptasi untuk program fonik, seperti menggunakan perangkat komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC), telah berhasil membuat instruksi fonik dapat diakses oleh siswa dengan kebutuhan komunikasi yang kompleks. Adaptasi ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan fonik melalui cara non-verbal, seperti menunjuk atau menggunakan ucapan internal (Linder et al., 2023).
  • Pelatihan fonik berbasis komputer intensif, seperti GraphoGame, telah menunjukkan manfaat potensial bagi anak-anak dengan sindrom Down, terutama ketika tantangan individu dipertimbangkan. Ini menunjukkan bahwa pendekatan yang dipersonalisasi dapat meningkatkan efektivitas instruksi fonik (Mentzer et al., 2020).

Keterbatasan dan Pertimbangan

  • Sementara instruksi fonik meningkatkan keterampilan fonik, peningkatan ini tidak selalu digeneralisasi ke keterampilan membaca seluruh kata. Hal ini menunjukkan perlunya program membaca komprehensif yang mengintegrasikan fonik dengan strategi membaca lainnya (Herring, 2017).
  • Penelitian tentang instruksi fonik untuk siswa dengan cacat intelektual sedang atau berat terbatas, menyoroti perlunya studi lebih lanjut untuk mengeksplorasi efek jangka panjang dan praktik terbaik untuk populasi ini (Ahlgrim-Delzell et al., 2014).

Berbeda dengan temuan positif, beberapa penelitian menunjukkan bahwa instruksi fonik saja mungkin tidak cukup untuk semua siswa dengan cacat intelektual. Misalnya, sementara fonik dapat meningkatkan keterampilan decoding, itu mungkin tidak membahas komponen penting lainnya dari membaca, seperti pemahaman dan pengembangan kosa kata. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang mencakup fonik sebagai bagian dari kurikulum literasi yang lebih luas mungkin lebih efektif dalam mendukung beragam kebutuhan siswa penyandang cacat intelektual. Selain itu, keberhasilan instruksi fonik dapat bergantung pada adaptasi dan dukungan spesifik yang diberikan, menekankan pentingnya strategi pengajaran individual dan fleksibel.

Moon, B., & Ko, S.-H. (2024). Effects of Group Reading Intervention Using Phonics Principle on Decoding Ability of Students with Intellectual Disability. Teuksu Gyoyuk Nonjip. https://doi.org/10.56460/kdps.2024.29.2.113
Palmqvist, L., Holmer, E., Samuelsson, J., Thunberg, G., Reichenberg, M., Lundälv, M., & Heimann, M. (2024). Improved phonological awareness in children with intellectual disability: A large-scale controlled intervention study combining phonics-based and comprehension-based digital reading instructions. https://doi.org/10.31219/osf.io/rwnfb
Herring, E., Grindle, C. F., Grindle, C. F., Grindle, C. F., & Kovshoff, H. (2019). Teaching early reading skills to children with severe intellectual disabilities using Headsprout Early Reading. Journal of Applied Research in Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.1111/JAR.12603
Linder, A.-L., Geyer, M., Atzemian, M., Meuli, N., Martin, C., Chambrier, A.-F. de, & Dessemontet, R. S. (2023). Effects of adaptations of a phonics-based reading intervention program on reading and spelling skills of students with intellectual disability who require augmentative and alternative communication. Frontiers in Education. https://doi.org/10.3389/feduc.2023.1190838
Mentzer, C. N. von, Kalnak, N., & Jennische, M. (2020). Intensive computer-based phonics training in the educational setting of children with Down syndrome : An explorative study. Journal of Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.1177/1744629520911297
Herring, E. (2017). Evaluating the effectiveness of phonics as a method for teaching reading to children and young people who experience learning difficulties and are educated in Special School settings.
Ahlgrim-Delzell, L., Browder, D. M., & Wood, L. (2014). Effects of Systematic Instruction and an Augmentative Communication Device on Phonics Skills Acquisition for Students with Moderate Intellectual Disability Who Are Nonverbal. Education and Training in Autism and Developmental Disabilities.
Scroll to Top