Menggunakan lagu atau musik untuk melatih anak dengan cerebral palsy untuk menghitung dapat menjadi pendekatan yang efektif karena keterlibatan yang melekat dan stimulasi multisensori yang diberikan musik. Terapi musik telah terbukti memfasilitasi perkembangan kognitif dan motorik pada anak-anak dengan cerebral palsy, menjadikannya alat yang berharga untuk mengajarkan keterampilan berhitung. Integrasi musik ke dalam kegiatan belajar dapat meningkatkan perhatian, motivasi, dan memori, yang sangat penting untuk menguasai penghitungan. Berikut adalah beberapa strategi dan wawasan dari penelitian tentang bagaimana musik dapat digunakan secara efektif dalam konteks ini.
Musik sebagai Alat Pembelajaran Multisensori
- Keterlibatan dan Motivasi: Musik secara alami menarik perhatian dan dapat memotivasi anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Pendekatan pedagogis musik Figurenotes, misalnya, telah terbukti melibatkan anak-anak dengan kebutuhan khusus, yang mengarah pada peningkatan yang stabil dalam keterampilan belajar mereka (Lee & Lin, 2020).
- Integrasi Sensori: Memainkan alat musik atau terlibat dalam aktivitas berbasis musik membutuhkan koordinasi umpan balik pendengaran, visual, dan sentuhan, yang dapat merangsang beberapa daerah otak dan meningkatkan neuroplastisitas (Alves-Pinto et al., 2016). Integrasi multisensori ini bermanfaat bagi anak-anak dengan cerebral palsy, yang sering memiliki tantangan pemrosesan sensorik.
Teknik Terapi Musik
- Stimulasi Auditorial Ritmik (RAS) : Teknik ini menggunakan ritme untuk meningkatkan kontrol dan koordinasi motorik, yang dapat disesuaikan untuk mengajarkan penghitungan dengan mengaitkan angka dengan ketukan atau pola musik (López-Ortiz et al., 2019).
- Terapi Musik Fungsional: Pendekatan ini melibatkan penggunaan musik untuk mencapai tujuan terapeutik tertentu, seperti meningkatkan keterampilan motorik atau fungsi kognitif. Ini dapat disesuaikan untuk memasukkan latihan menghitung, di mana anak-anak menghitung bersama dengan ketukan atau urutan musik (Kantor, 2016).
Aplikasi Praktis
- Penggunaan Lagu dan Sajak: Lagu dengan urutan penghitungan berulang dapat membantu anak-anak mempelajari angka dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Sifat ritmis lagu membantu menghafal dan mengingat (Vančová & Osvaldová, 2016).
- Aktivitas Musik Interaktif: Menggabungkan instrumen buatan sendiri dan alat bantu pengajaran, seperti yang terlihat dalam pendekatan Figurenotes, dapat membuat latihan menghitung lebih interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak (Lee & Lin, 2020).
- Program Terapi Musik yang Dipersonalisasi: Program seperti metode Euterpe, yang disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak dengan cerebral palsy, dapat memasukkan latihan penghitungan ke dalam sesi mereka untuk meningkatkan fungsi kognitif dan emosional (Liuzzi et al., 2024).
Pertimbangan dan Tantangan
Sementara terapi musik menawarkan banyak manfaat, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons lebih baik jenis musik atau instrumen tertentu, dan terapi harus disesuaikan dengan itu. Selain itu, sementara musik dapat meningkatkan pembelajaran, musik harus digunakan bersama dengan strategi pendidikan lainnya untuk memberikan pengalaman belajar yang komprehensif. Efektivitas terapi musik juga dapat bergantung pada faktor-faktor seperti tingkat kerja sama anak dan usia awal rehabilitasi (Liu & Zhao, 2015).