Melatih anak dengan Down Syndrome untuk membaca secara konsisten melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan strategi pengajaran khusus, teknologi bantu, dan keterlibatan keluarga. Anak-anak dengan Down Syndrome sering menghadapi tantangan unik dalam pengembangan literasi, seperti kesulitan dengan kesadaran fonologis dan decoding kata. Namun, dengan intervensi yang disesuaikan dan praktik yang konsisten, anak-anak ini dapat mencapai peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca. Bagian berikut menguraikan strategi dan alat yang efektif berdasarkan penelitian terbaru.
Penggunaan Alat Digital dan Online
- Permainan Digital: Penggunaan game digital, seperti yang dikembangkan pada platform seperti Construct3, dapat mendukung literasi dengan memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif. Permainan ini dirancang untuk menyelaraskan dengan profil pembelajaran anak-anak dengan Down Syndrome, menjadikannya alat yang berharga dalam proses melek huruf (Freitas et al., 2023).
- Program Literasi Online: Program seperti ABRACADABRA dan Headsprout® Early Reading telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca melalui platform online. Program-program ini dapat disampaikan melalui telepractice, memungkinkan fleksibilitas dan aksesibilitas, terutama selama situasi seperti pandemi COVID-19 (Murphy et al., 2022) (Grindle et al., 2019).
Intervensi Fonik dan Membaca
- Fonika Berbasis Komputer: Pelatihan fonik intensif menggunakan program berbasis komputer seperti GraphoGame dapat meningkatkan pemrosesan fonologis dan keterampilan decoding kata. Sementara manfaat tingkat kelompok mungkin terbatas, perbaikan individu telah dicatat, terutama ketika intervensi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak (Mentzer et al., 2020).
- Program Literasi Terstruktur: Program seperti MULTILIT berfokus pada kesadaran fonologis, akurasi membaca kata, dan ejaan. Intervensi terstruktur ini telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan melek huruf ketika disampaikan secara konsisten selama periode berminggu (Lim et al., 2019).
Peran Ahli Patologi Bicara-Bahasa (SLP)
- Keterlibatan SLP: SLP memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan membaca dengan mengatasi tantangan bahasa dan ucapan. Mereka dapat bekerja dengan keluarga dan pendidik untuk menciptakan lingkungan literasi yang kaya dan mempromosikan subketerampilan membaca yang penting (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
- Pendekatan yang Berpusat pada Keluarga: Melibatkan keluarga dalam proses literasi melalui program pendidikan individual dapat meningkatkan keterampilan membaca dengan memberikan dukungan dan praktik yang konsisten di rumah (Sayyah et al., 2018).
Keterlibatan Orang Tua dan Pendidik
- Intervensi yang Dimediasi Orang Tua: Melatih orang tua untuk mendukung membaca anak mereka dapat memperluas manfaat intervensi berbasis sekolah ke lingkungan rumah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan jumlah anak yang dapat memperoleh manfaat tetapi juga sejalan dengan kebijakan pendidikan saat ini (Grindle et al., 2019).
- Strategi Pendidik: Guru dapat menggunakan strategi khusus, seperti menggunakan teks membaca fungsional dan mengadaptasi metode pengajaran dengan gaya belajar anak, untuk meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan Sindrom Down (Sehic, 2017) (Sayyah et al., 2018).
Sementara strategi ini menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan Down Syndrome, penting untuk mengenali variabilitas dalam respons individu terhadap intervensi. Beberapa anak mungkin menunjukkan kemajuan yang signifikan, sementara yang lain mungkin memerlukan pendekatan yang lebih disesuaikan. Selain itu, penelitian berkelanjutan diperlukan untuk lebih menyempurnakan metode ini dan mengeksplorasi teknologi dan strategi baru yang dapat mendukung pengembangan literasi pada populasi ini.