cafe, girl, book, reading, read, drink, leisure, beautiful girl, woman, young, person, coffee shop, cafe, cafe, cafe, reading, reading, reading, reading, reading, coffee shop, coffee shop

Apakah Membaca Dengan Suara Keras Lebih Efektif Untuk Anak Hiperaktif?

Membaca dengan keras dapat menjadi metode yang efektif untuk melibatkan anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang menderita ADHD, dalam kegiatan belajar. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam pengembangan bahasa tetapi juga meningkatkan fokus dan pemahaman. Efektivitas metode ini dikaitkan dengan sifat interaktifnya, yang dapat memikat perhatian anak-anak hiperaktif dan menyediakan lingkungan terstruktur untuk belajar. Bagian berikut akan menyelidiki berbagai aspek membaca dengan lantang dan dampaknya pada anak-anak hiperaktif, didukung oleh bukti dari makalah penelitian yang disediakan.

Pengembangan Bahasa dan Keterampilan Ekspresif

  • Membaca dengan keras telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan bahasa ekspresif anak-anak dengan ADHD. Sebuah studi yang dilakukan di PAUD Madani Kids menunjukkan bahwa sesi baca-lantang terstruktur membantu anak-anak dengan ADHD mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dengan melibatkan mereka dalam mendongeng interaktif dan mendorong mereka untuk mengekspresikan pikiran dan ide mereka (Yunitasari et al., 2024).
  • Membaca dialogis, suatu bentuk membaca interaktif dengan lantang, telah sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa. Penelitian yang melibatkan anak-anak TK Tiongkok dengan ADHD menemukan bahwa membaca dialog dengan orang tua atau saudara kandung meningkatkan kosakata ekspresif, keterampilan membaca karakter, dan minat membaca (Dong et al., 2022).

Pemahaman dan Fokus

  • Tes membaca dengan keras telah ditemukan memberikan dorongan diferensial dalam pemahaman untuk anak-anak dengan ADHD dibandingkan dengan teman sebayanya. Sebuah studi yang melibatkan remaja dengan ADHD menunjukkan bahwa tes membaca dengan lantang dalam kelompok kecil secara signifikan meningkatkan kinerja pengujian mereka, menunjukkan bahwa metode ini dapat membantu mempertahankan fokus dan meningkatkan pemahaman (Spiel et al., 2016).
  • Penyelidikan awal terhadap pemahaman membaca anak-anak hiperaktif menunjukkan bahwa membaca lisan bisa lebih bermanfaat daripada membaca diam untuk meningkatkan keterampilan pemahaman. Hal ini menunjukkan bahwa elemen pendengaran dan interaktif membaca dengan keras dapat membantu anak-anak hiperaktif memproses informasi lebih efektif (Dubey & O’Leary, 1975).

Keterlibatan dan Minat

  • Membaca dengan keras dapat mengubah membaca menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak. Pengamatan sesi baca-keras dengan anak kecil mengungkapkan bahwa metode ini dapat merangsang minat membaca dengan menjadikannya pengalaman yang menyenangkan dan menghibur, bebas dari tekanan yang sering dikaitkan dengan tugas sekolah (Almeida, 2007).
  • Model Reach Out and Read (ROR), yang menggabungkan membaca dengan lantang sebagai bagian dari intervensi pediatrik, telah dikaitkan dengan peningkatan minat membaca dan perkembangan bahasa pada anak-anak, meskipun bukti konklusif tentang kemanjurannya masih diperlukan (Needlman & Silverstein, 2004).

Tantangan dan Pertimbangan

  • Meskipun membaca dengan lantang menawarkan banyak manfaat, ada tantangan dalam implementasinya. Sesi baca-lantang yang efektif membutuhkan persiapan yang cermat, termasuk memilih bahan yang sesuai dan menciptakan lingkungan yang menarik. Guru dan orang tua harus mahir menggunakan teknik yang menangkap minat anak dan beradaptasi dengan kebutuhan mereka (Yunitasari et al., 2024).
  • Jenis input stimulus selama sesi membaca sangat penting. Anak-anak hiperaktif dapat merespons berbagai jenis informasi secara berbeda, dan efektivitas membaca dengan lantang dapat bergantung pada sifat konten dan gaya penyajian (Shroyer & Zentall, 1986).

Kesimpulannya, membaca dengan keras adalah metode yang menjanjikan untuk mendukung perkembangan anak-anak hiperaktif, terutama mereka yang menderita ADHD. Ini meningkatkan keterampilan bahasa, meningkatkan pemahaman, dan meningkatkan keterlibatan dengan kegiatan membaca. Namun, keberhasilan pendekatan ini tergantung pada pemilihan bahan yang cermat dan kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang interaktif dan merangsang. Sementara manfaatnya jelas, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak jangka panjang dan mengoptimalkan strategi untuk konteks dan kebutuhan individu yang berbeda.

Yunitasari, S. E., Ekaningrum, Z., Ruyanah, R., Widayanti, R., & Komara, I. N. (2024). Implementasi Metode Read Aloud untuk Mengembangkan Bahasa Ekspresif Anak ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) di PAUD Madani Kids. Syntax Idea. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v6i1.2898
Dong, Y., Chow, B. W.-Y., Mo, J., & Zheng, H. (2022). Dialogic reading with attention-deficit-hyperactivity disorder (ADHD) kindergarteners: Does reading with parents or siblings enhance their language development? Developmental Psychology. https://doi.org/10.1037/dev0001466
Spiel, C. F., Mixon, C. S., Holdaway, A. S., Evans, S. W., Harrison, J. R., Zoromski, A. K., & Yost, J. S. (2016). Is Reading Tests Aloud an Accommodation for Youth With or at Risk for ADHD. Remedial and Special Education. https://doi.org/10.1177/0741932515619929
Dubey, D. R., & O’Leary, S. G. (1975). Increasing reading comprehension of two hyperactive children: preliminary investigation. Perceptual and Motor Skills. https://doi.org/10.2466/PMS.1975.41.3.691
Almeida, A. R. (2007). Leitura em voz alta: uma experiência com crianças de três a dez anos de idade. Praxis Educativa.
Needlman, R., & Silverstein, M. (2004). Pediatric interventions to support reading aloud: How good is the evidence? Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/00004703-200410000-00007
Shroyer, C., & Zentall, S. S. (1986). Effects of Rate, Nonrelevant Information, and Repetition On the Listening Comprehension of Hyperactive Children: Journal of Special Education. https://doi.org/10.1177/002246698602000209
Scroll to Top