Mengajar anak-anak dengan autisme untuk menghitung menggunakan objek nyata dapat bermanfaat, karena selaras dengan kebutuhan dan preferensi belajar mereka yang unik. Objek nyata memberikan pengalaman nyata dan konkret yang dapat meningkatkan pemahaman dan retensi konsep matematika. Pendekatan ini didukung oleh berbagai penelitian yang menyoroti efektivitas penggunaan materi nyata dan interaktif dalam mengajar anak-anak dengan autisme. Namun, pilihan metode pengajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan individu anak, dengan mempertimbangkan kekuatan dan tantangan spesifik mereka.
Manfaat Menggunakan Benda Nyata
- Pembelajaran Konkret: Objek nyata menawarkan pengalaman belajar konkret, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan autisme yang mungkin berjuang dengan konsep abstrak. Penggunaan bahan berwujud dapat membantu menjembatani kesenjangan antara ide-ide matematika abstrak dan aplikasi dunia nyata (Kaya & Yildiz, 2023) (Xin & Holmdal, 2003).
- Keterlibatan dan Motivasi: Sistem interaktif yang menggabungkan objek nyata dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi di antara anak-anak dengan autisme. Misalnya, aplikasi perangkat lunak yang digamifikasi yang mengenali objek dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan (Carreno-Leon et al., 2020).
- Keterampilan Fungsional: Mengajar keterampilan menghitung menggunakan benda-benda kehidupan nyata, seperti makanan ringan, memungkinkan anak-anak untuk melatih keterampilan ini dalam konteks yang bermakna. Pendekatan ini membantu anak-anak memahami aplikasi praktis menghitung dalam kegiatan sehari-hari, meningkatkan kemampuan mereka untuk menggeneralisasi keterampilan di berbagai pengaturan (Xin & Holmdal, 2003).
- Peningkatan Efektivitas Kognitif: Penggunaan objek pintar dalam pengajaran dapat mengurangi masalah perilaku dan meningkatkan kemanjuran kognitif dengan memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. Pendekatan ini juga meringankan beban kerja guru dan meningkatkan keandalan pelacakan kemajuan (Escobedo et al., 2014).
Tantangan dan Pertimbangan
- Perbedaan Individu: Anak-anak dengan autisme menunjukkan berbagai kemampuan dan preferensi belajar. Sementara beberapa mungkin mendapat manfaat dari pengalaman belajar konkret, yang lain mungkin unggul dengan metode visual atau abstrak. Sangat penting untuk menilai kebutuhan individu setiap anak dan menyesuaikan strategi pengajaran yang sesuai dengan (Silva, 2018).
- Alat Bantu Pengajaran Visual: Strategi pengajaran visual dapat efektif untuk anak-anak dengan autisme, karena mereka sering merespons rangsangan visual lebih baik daripada instruksi pendengaran. Alat bantu visual, seperti papan penghitung, dapat membantu mengungkapkan struktur angka dan memfasilitasi komunikasi matematis (Jung, 2018) (Tissot & Evans, 2003).
- Integrasi Teknologi: Menggabungkan teknologi, seperti antarmuka nyata berkemampuan RFID, dapat melengkapi metode pengajaran tradisional dan memberikan dukungan tambahan untuk pembelajaran. Sistem ini dapat menawarkan pengalaman interaktif yang memenuhi minat dan perilaku spesifik anak-anak dengan autisme (Carreno-Leon et al., 2020).
Sementara mengajar anak-anak dengan autisme untuk menghitung menggunakan objek nyata memiliki kelebihan, penting untuk mempertimbangkan metode alternatif yang mungkin juga efektif. Alat bantu pengajaran visual dan alat teknologi dapat memberikan dukungan yang berharga dan meningkatkan pengalaman belajar. Pada akhirnya, pilihan strategi pengajaran harus dipandu oleh kebutuhan, preferensi, dan kekuatan individu anak, memastikan pendekatan pembelajaran yang dipersonalisasi dan efektif.