Hubungan antara keterbelakangan mental (sekarang lebih sering disebut sebagai cacat intelektual) dan kesulitan membaca adalah kompleks dan tidak mutlak. Sementara individu dengan cacat intelektual sering menghadapi tantangan dalam membaca, kesulitan ini tidak secara universal parah dan dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan cacat intelektual, jenis instruksi membaca yang diterima, dan profil kognitif individu. Penelitian menunjukkan bahwa sementara kesulitan membaca adalah umum di antara individu dengan cacat intelektual, mereka tidak selalu bermanifestasi sebagai gangguan parah.
Faktor Kognitif dan Instruksional
- Penelitian oleh Stanovich menyoroti bahwa individu dengan cacat intelektual mungkin tidak secara inheren kekurangan ekstraksi fitur visual dasar yang diperlukan untuk membaca. Sebaliknya, kesulitan membaca mereka mungkin berasal dari metode instruksional yang tidak menekankan fonik, yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan membaca (Stanovich, 1985).
- Metode instruksi memainkan peran penting. Misalnya, metode seluruh kata mungkin tidak seefektif pendekatan berbasis fonik, yang dapat menyebabkan ketergantungan pada strategi membaca yang kurang efektif (Stanovich, 1985).
Variabilitas dalam Kemampuan Membaca
- Sebuah studi oleh Sand dkk. menemukan bahwa siswa dengan cacat intelektual ringan hingga sedang sering berkinerja lebih baik dalam pemahaman mendengarkan daripada pemahaman membaca, menunjukkan bahwa kesulitan membaca mereka tidak seragam parah dan dapat dikurangi dengan berfokus pada keterampilan mendengarkan (Sand et al., 2024).
- Variabilitas dalam kemampuan membaca lebih lanjut didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa individu dengan cacat intelektual dapat mencapai tingkat pemahaman membaca yang sebanding dengan teman sebaya yang lebih muda, biasanya berkembang, meskipun ini tidak universal (Sand et al., 2024).
Pengaruh Kondisi Komorbid
- Kondisi komorbiditas, seperti ADHD, dapat memperburuk kesulitan membaca pada individu dengan cacat intelektual. Namun, kesulitan-kesulitan ini tidak semata-mata disebabkan oleh kecacatan intelektual itu sendiri (Willcutt & Pennington, 2000).
- Komorbiditas psikiatri, terutama gangguan internalisasi seperti kecemasan dan depresi, lebih umum pada individu dengan ketidakmampuan membaca, yang selanjutnya dapat berdampak pada kinerja baca (Willcutt & Pennington, 2000).
Pertimbangan Jenis Kelamin dan Tingkat Keparahan
- Tingkat keparahan kesulitan membaca dapat bervariasi dengan jenis kelamin dan tingkat kecacatan intelektual. Penelitian oleh Hawke dkk. menunjukkan bahwa sementara etiologi kesulitan membaca tidak berbeda secara signifikan antara jenis kelamin, tingkat keparahannya dapat mempengaruhi prevalensi dan sifat kesulitan ini (Hawke et al., 2006).
- Studi oleh Eldblom dkk. menunjukkan bahwa kesulitan membaca terkait dengan berbagai kelemahan, tetapi tingkat kesulitan ini dapat berbeda berdasarkan profil perkembangan individu (Eldblom et al., 2021).
Sementara cacat intelektual sering berkorelasi dengan kesulitan membaca, tantangan ini tidak parah secara universal dan dapat dipengaruhi oleh metode instruksional, kondisi komorbid, dan perbedaan kognitif individu. Sangat penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini ketika mengatasi kesulitan membaca pada individu dengan cacat intelektual. Selain itu, kehadiran cacat intelektual tidak menghalangi kemungkinan mencapai keterampilan membaca fungsional, terutama dengan intervensi dan dukungan yang tepat.
