Memotivasi anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar membaca melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan intervensi terstruktur, keterlibatan orang tua, dan strategi motivasi yang disesuaikan dengan kebutuhan unik anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan cacat intelektual dan perkembangan (IDD) mendapat manfaat dari intervensi membaca multikomponen intensif yang seringkali paling efektif bila diterapkan oleh orang tua atau pengasuh di lingkungan rumah yang mendukung. Intervensi ini, bila dikombinasikan dengan taktik motivasi dan materi pendidikan yang menarik, dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca dan motivasi anak untuk belajar. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Intervensi yang Diimplementasikan Orang Tua
- Intervensi membaca yang diterapkan orang tua telah menunjukkan hasil positif untuk anak-anak dengan IDD. Melatih orang tua untuk memberikan program membaca terstruktur di rumah dapat mengarah pada peningkatan keterampilan membaca dan motivasi (Heidlage et al., 2023).
- Orang tua dapat menggunakan metode seperti metode suku kata, sistem TAC (Think — Arrange — Check), dan membaca dengan lantang untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan membaca yang mendidik dan menyenangkan (Marzec-Jóźwicka, 2022).
Taktik Motivasi
- Program seperti Reading Rocks menggabungkan taktik motivasi yang selaras dengan model pembelajaran yang diatur sendiri, membantu anak-anak menetapkan tujuan dan memantau kemajuan mereka. Taktik ini sangat penting dalam menumbuhkan motivasi intrinsik anak untuk membaca (Scruton & McNamara, 2014).
- Program intervensi “Joy of Reading” menunjukkan bahwa kegiatan membaca yang terstruktur dan sensitif secara budaya dapat secara signifikan meningkatkan motivasi membaca dan keterlibatan di antara anak-anak dengan gangguan belajar (Tovli, 2014).
Lingkungan dan Materi Pendidikan
- Meningkatkan lingkungan belajar dengan materi interaktif dan multisensori dapat meningkatkan perhatian dan motivasi. Ini termasuk menggunakan alat bantu visual dan pendengaran, serta komunikasi afektif antara pendidik dan siswa (González-Gutiérrez, 2017).
- Model MESE (Multimedia dalam Pendidikan untuk Pendidikan Khusus) menekankan penggunaan alat multimedia untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan individual, yang telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan keterbelakangan mental (Munir & Rohendi, 2015).
Intervensi Terstruktur dan Jangka Panjang
- Intervensi jangka panjang dan terstruktur yang melibatkan profesional, teman sebaya, dan dukungan keluarga sangat penting. Intervensi ini harus sederhana namun komprehensif, dengan fokus pada pengembangan keterampilan pribadi dan sosial yang diperlukan untuk membaca (Budia et al., 2020).
- Intervensi membaca multikomponen yang membahas berbagai keterampilan membaca, seperti fonik dan kosakata kata penglihatan, lebih efektif daripada pendekatan keterampilan tunggal (Afacan et al., 2018).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memotivasi anak-anak dengan keterbelakangan mental untuk belajar membaca, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kesiapan individu setiap anak. Waktu dan metode pengenalan membaca harus disesuaikan dengan minat dan tahap perkembangan anak, memastikan bahwa pembelajaran tetap menjadi pengalaman yang positif dan bermanfaat. Selain itu, membina lingkungan yang mendukung dan komunikatif, baik di rumah maupun di lingkungan pendidikan, dapat lebih meningkatkan motivasi dan kemampuan anak untuk belajar membaca.