Memahami angka dan simbol matematika bisa sangat menantang bagi anak-anak dengan cerebral palsy (CP) karena keterbatasan motorik dan kognitif terkait. Namun, penelitian menunjukkan bahwa intervensi pendidikan yang disesuaikan dapat secara signifikan membantu mengatasi tantangan ini. Kombinasi bimbingan pribadi, penggunaan model manipulatif, dan teknologi pembelajaran adaptif dapat meningkatkan pemahaman matematika anak-anak dengan CP. Strategi ini berfokus pada menjembatani kesenjangan antara representasi numerik konkret dan abstrak, yang sangat penting untuk mengembangkan indra angka dan keterampilan aritmatika. Di bawah ini adalah beberapa pendekatan efektif berdasarkan temuan penelitian.
Bimbingan Bimbingan Angka Terpadu
- Program les Integrated Number Sense (INS) telah terbukti meningkatkan hubungan antara representasi nonsimbolik (misalnya, set objek) dan simbolik (misalnya, angka Arab) pada anak-anak dengan cacat matematika. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kelancaran aritmatika tetapi juga menormalkan representasi saraf di daerah otak utama yang terkait dengan kognisi numerik (Park et al., 2024) (Park et al., 2024).
- Bimbingan INS melibatkan sesi yang dipersonalisasi yang berfokus pada pemetaan lintas format, yang sangat penting bagi anak-anak dengan CP yang mungkin berjuang dengan konsep numerik abstrak (Park et al., 2024).
Penggunaan Model Manipulatif dan Alat Bantu Visual
- Menggabungkan model manipulatif, seperti kubus Unifix atau batang pecahan, membantu anak-anak memvisualisasikan konsep matematika. Metode ini memungkinkan siswa untuk menghubungkan pengalaman konkret dengan simbol abstrak, sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang angka dan operasi (Miller & Hudson, 2006).
- Guru dapat menggunakan struktur pelajaran perbandingan dan kontras untuk membantu siswa mengenali persamaan dan perbedaan dalam konsep numerik, yang sangat berguna untuk mengajarkan angka dan operasi (Miller & Hudson, 2006).
Teknologi Pembelajaran Adaptif
- Sistem Tutorial Adaptif Matematika (MATSD) menyediakan lingkungan belajar inklusif yang menyesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan berbagai disabilitas, termasuk CP. Sistem ini menggunakan antarmuka dinamis untuk memfasilitasi pembelajaran tanpa perlu bimbingan konstan, menjadikannya alat yang efektif untuk anak-anak dengan gangguan motorik (Ohene-Djan & Sen, 2007).
- Strategi pembelajaran berbasis game, seperti permainan sirkuit angka, juga dapat efektif dalam memperkenalkan simbol angka kepada anak kecil. Permainan ini melibatkan anak-anak dalam pembelajaran interaktif, yang dapat sangat bermanfaat bagi mereka dengan CP yang mungkin mengalami kesulitan dengan metode pembelajaran tradisional (Ningsih et al., 2020).
Intervensi yang Disesuaikan dan Konstruksi Bersama
- Sebuah studi kasus yang melibatkan seorang anak dengan CP menunjukkan efektivitas program rehabilitasi neuropsikologis yang dibangun bersama dengan orang tua dan profesional anak. Pendekatan yang dipersonalisasi ini berfokus pada kekuatan anak dan melibatkan penggunaan alat komputasi yang dibuat khusus untuk memecahkan penambahan kompleks (Neveu et al., 2023).
- Intervensi semacam itu menyoroti pentingnya melibatkan pengasuh dan pendidik dalam pengembangan strategi pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak dengan CPÂ (Neveu et al., 2023).
Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan konteks intervensi pendidikan yang lebih luas untuk anak-anak dengan CP. Kerangka kognisi yang diwujudkan, yang menekankan peran persepsi dan tindakan dalam proses kognitif, menawarkan perspektif yang menjanjikan untuk memahami dan meningkatkan kemampuan aritmatika pada anak-anak ini. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membangun kerangka teoritis yang komprehensif dan untuk mengeksplorasi lintasan perkembangan kemampuan numerik pada anak-anak dengan CPÂ (Rooijen et al., 2011).