Memotivasi anak dengan cerebral palsy untuk belajar membaca melibatkan penggunaan strategi instruksional khusus dan media yang memenuhi kebutuhan unik mereka. Anak-anak dengan cerebral palsy sering menghadapi tantangan dalam memperoleh keterampilan melek huruf karena kesulitan motorik dan bicara, yang memerlukan pendekatan yang disesuaikan untuk instruksi membaca. Strategi motivasi yang efektif termasuk menggunakan media pembelajaran yang menarik dan dapat diakses, menggabungkan taktik motivasi, dan memastikan bahwa instruksi berbasis bukti dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Penggunaan Media Pembelajaran Khusus
- Pabami Media: Media ini melibatkan penggunaan kartu dengan huruf, suku kata, dan kata-kata untuk meningkatkan keterampilan membaca awal. Telah terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan cerebral palsy dengan membuat pembelajaran lebih interaktif dan melibat (Yuniarti & Subasno, 2022).
- Media Pembelajaran KOFABAR: Pendekatan ini menggunakan media pembelajaran alfabet dan kotak gambar, yang telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan membaca awal. Intervensi menunjukkan peningkatan yang nyata dalam kemampuan membaca, menunjukkan bahwa elemen visual dan sentuhan dapat sangat memotivasi anak-anak dengan cerebral palsy (Nisa et al., 2024).
Menggabungkan Taktik Motivasi
- Pembelajaran yang Diatur Sendiri: Program seperti Reading Rocks menekankan taktik motivasi yang selaras dengan model pembelajaran yang diatur sendiri. Ini termasuk mempromosikan pemahaman tugas, penetapan tujuan, dan pemantauan diri, yang dapat membantu anak-anak dengan cerebral palsy tetap termotivasi dan terlibat dalam kegiatan membaca (Scruton & McNamara, 2014).
- Program Sukacita Membaca: Intervensi ini berfokus pada membuat membaca menyenangkan melalui kegiatan terstruktur dan paparan literatur yang beragam. Ini telah efektif dalam meningkatkan motivasi membaca dan membangun rutinitas membaca aktif, yang dapat disesuaikan untuk anak-anak dengan cerebral palsy (Tovli, 2014).
Instruksi Literasi Berbasis Bukti
- Instruksi Multikomponen: Tinjauan sistematis menyoroti efektivitas instruksi literasi yang mencakup fonik, pengenalan kata penglihatan, dan pemahaman membaca. Pendekatan komprehensif semacam itu dikaitkan dengan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca untuk anak-anak dengan cerebral palsy (Murphy et al., 2022) (“Exploring the Effects of Literacy Instruction for Children With Cerebral Palsy: A Systematic Review”, 2023).
- Teknologi Bantuan: Penggunaan teknologi bantu, seperti pemodelan komputer dan pembacaan berulang, dapat meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca. Metode ini mengurangi tuntutan fisik membaca, membuatnya lebih mudah diakses dan memotivasi anak-anak dengan cerebral palsy(Coleman, 2008).
Tantangan dan Pertimbangan
Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mengenali tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan cerebral palsy dalam belajar membaca. Faktor-faktor seperti gangguan bicara dan motorik dapat menghambat metode penilaian dan instruksi tradisional, memerlukan pendekatan yang disesuaikan yang berfokus pada kekuatan dan kebutuhan individu(Driver et al., 2010). Selain itu, ketergantungan yang berlebihan pada strategi tertentu, seperti asosiasi objek/gambar, dapat menyebabkan ketergantungan dan menghambat keterampilan membaca independen(Anyango et al., 2016). Oleh karena itu, sangat penting untuk menyeimbangkan dukungan dengan peluang pembelajaran mandiri untuk mendorong motivasi dan pengembangan keterampilan.
Kesimpulannya, memotivasi anak dengan cerebral palsy untuk belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan media yang menarik, taktik motivasi, dan instruksi berbasis bukti. Dengan mengatasi tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini dan memanfaatkan kekuatan mereka, pendidik dan pengasuh dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang mendorong perkembangan membaca.