Pertanyaan apakah anak-anak dengan cerebral palsy merasa lebih mudah untuk belajar membaca dengan gambar atau teks itu rumit dan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kebutuhan belajar dan kemampuan khusus anak. Penelitian menunjukkan bahwa alat bantu visual dan metode berbasis teks memiliki kelebihan dan dapat efektif dalam keadaan yang berbeda. Alat bantu visual, seperti gambar, dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman, sementara metode berbasis teks dapat meningkatkan retensi dan penguasaan keterampilan membaca yang lebih baik. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Alat Bantu Visual dalam Membaca
- Pendekatan dokumentasi visual telah terbukti secara signifikan meningkatkan pemahaman membaca untuk anak-anak dengan kesulitan membaca dan cacat, termasuk mereka yang menderita cerebral palsy. Pendekatan ini meningkatkan keterlibatan, retensi, dan pemahaman ketika elemen visual diintegrasikan dengan teks (Brako-Hiapa et al., 2024).
- Penggunaan media pembelajaran berbasis gambar, seperti KOFABAR, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca awal pada anak-anak dengan cerebral palsy, menunjukkan peningkatan yang nyata dalam kemampuan membaca selama fase intervensi (Nisa et al., 2024).
- Kegiatan literasi bergambar, yang tidak mengasumsikan perkembangan bahasa yang luas, dapat berfungsi sebagai dasar atau pengganti kegiatan membaca awal yang khas, membuatnya cocok untuk anak-anak dengan masalah belajar yang parah (Giordano & Stuart, 1994).
- Sistem membaca gambar telah dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan pada orang lain bagi individu yang tidak dapat menggunakan kata-kata tertulis secara efektif, mempromosikan kemandirian dan kepercayaan diri (Howard et al., 1989).
Pendekatan Membaca Berbasis Teks
- Penelitian telah menunjukkan bahwa kehadiran gambar terkadang dapat mengganggu pembelajaran membaca, terutama ketika gambar tidak berhubungan langsung dengan teks. Dalam beberapa kasus, belajar tanpa gambar menghasilkan retensi yang lebih baik dan respons yang lebih benar (Harzem et al., 1976).
- Strategi pencocokan teks-ke-gambar telah ditemukan untuk mempercepat penguasaan kata-kata penglihatan, menunjukkan bahwa kombinasi teks dan alat bantu visual dapat menguntungkan (Richardson et al., 2017).
- Penggunaan buku perdagangan yang dapat diprediksi dan strategi membaca berbantuan telah efektif dalam meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca pada siswa dengan cacat perkembangan, menunjukkan potensi metode berbasis teks ketika didukung oleh strategi instruksional yang tepat (Mefferd & Pettegrew, 1997).
Pendekatan Gabungan
- Sebuah studi tentang membaca rekombinatif untuk anak-anak dengan cerebral palsy menyoroti pentingnya pelatihan diskriminasi kondisional pendengaran dan visual, menunjukkan bahwa kombinasi metode pendengaran, visual, dan berbasis teks dapat meningkatkan keterampilan membaca (Oliveira et al., 2015).
- Integrasi alat bantu visual dengan teks, seperti dalam pendekatan media Pabami, telah terbukti meningkatkan keterampilan membaca dini pada anak-anak dengan cerebral palsy, menunjukkan efektivitas menggabungkan kedua metode (Yuniarti & Subasno, 2022).
Meskipun alat bantu visual dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman, mereka juga dapat menutupi pembelajaran teks jika tidak digunakan dengan tepat. Sebaliknya, metode berbasis teks dapat mempromosikan retensi dan penguasaan yang lebih baik tetapi mungkin memerlukan dukungan tambahan agar efektif untuk anak-anak dengan cerebral palsy. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang menggabungkan elemen visual dan berbasis teks, disesuaikan dengan kebutuhan individu anak, dapat menawarkan strategi paling efektif untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan cerebral palsy. Penelitian lebih lanjut dan strategi pendidikan yang dipersonalisasi direkomendasikan untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran bagi anak-anak ini.