Pengembangan keterampilan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down (DS) adalah proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor kognitif, linguistik, dan pendidikan. Garis waktu untuk memperoleh keterampilan menulis dapat bervariasi secara signifikan di antara individu dengan DS, seringkali memakan waktu lebih lama daripada rekan-rekan neurotipikal mereka. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan DS dapat belajar menulis, prosesnya umumnya lebih lambat dan membutuhkan strategi dan intervensi pendidikan yang disesuaikan. Bagian berikut mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan menulis pada anak-anak dengan DS dan garis waktu khas yang diamati dalam studi penelitian.
Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Penulisan
- Kemampuan Kognitif dan Linguistik: Anak-anak dengan DS sering mengalami keterlambatan dalam bahasa ekspresif, kesadaran fonologis, dan memori kerja, yang sangat penting untuk pengembangan tulisan. Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran fonologis dan memori kerja dapat berdampak positif pada keterampilan menulis (Lavra-Pinto et al., 2022) (Lavra-Pinto & Lamprecht, 2010).
- Intervensi Pendidikan: Intervensi yang disesuaikan, seperti lokakarya bahasa dan program literasi awal, telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis pada anak-anak dengan DS. Program-program ini sering berfokus pada keterampilan fonologis, pemahaman alfabet, dan penggunaan strategi berbasis kata utuh dan fonik (Pelosi et al., 2018) (Colozzo et al., 2016).
- Lingkungan Sekolah: Inklusi dalam sekolah arus utama dengan adaptasi yang sesuai dapat mendukung pengembangan tulisan. Namun, anak-anak dengan DS mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan individual dibandingkan dengan rekan-rekan mereka (Barby et al., 2017) (Patton & Hutton, 2016).
Garis Waktu Khas untuk Pengembangan Penulisan
- Anak Usia Dini (Usia 3-6): Program literasi awal dapat dimulai sejak usia tiga tahun, dengan fokus pada kesadaran fonologis dan keterampilan melek huruf dasar. Kemajuan signifikan dalam pengenalan huruf dan kata dapat diamati selama setahun dengan intervensi yang konsisten (Colozzo et al., 2016).
- Tahun Sekolah Dasar (Usia 7-12): Selama tahun-tahun ini, anak-anak dengan DS biasanya terus mengembangkan keterampilan menulis, meskipun dengan kecepatan yang lebih lambat. Studi longitudinal telah menunjukkan peningkatan bertahap dalam kemampuan menulis selama beberapa tahun, dengan beberapa anak mulai membangun teks kecil pada usia 10-13(Lavra-Pinto et al., 2022)Â (Oliveira, 2010).
- Remaja dan Lanjutnya: Keterampilan menulis terus berkembang hingga masa remaja, dengan dukungan dan intervensi berkelanjutan. Beberapa individu dengan DS dapat mencapai tingkat melek huruf yang sebanding dengan rekan-rekan neurotipikal mereka, meskipun ini sangat berbeda (Sangalli et al., 2019) (Souza, 2017).
Tantangan dan Pertimbangan
Sementara banyak anak dengan DS dapat belajar menulis, prosesnya sering kali penuh dengan tantangan. Faktor-faktor seperti defisit kognitif, kesulitan produksi bicara, dan kebutuhan akan mediasi langsung dalam lingkungan belajar dapat menghambat kemajuan. Selain itu, variabilitas dalam kemampuan individu berarti bahwa beberapa anak mungkin memerlukan intervensi yang lebih intensif dan berkepanjangan untuk mencapai literasi (Moraes, 2020) (Souza, 2017). Sangat penting bagi pendidik dan pengasuh untuk mengadopsi pendekatan yang fleksibel, mengenali kebutuhan dan potensi unik setiap anak dengan DS.