Menentukan kapan seorang anak dengan sindrom Down siap belajar menulis melibatkan penilaian kombinasi keterampilan kognitif, motorik, dan linguistik. Anak-anak ini sering menghadapi tantangan unik yang membutuhkan pendekatan yang disesuaikan untuk mendukung kesiapan menulis mereka. Indikator utama kesiapan meliputi pengembangan kesadaran fonologis, keterampilan motorik halus, dan kemampuan untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran terstruktur. Bagian berikut menguraikan faktor-faktor penting dan strategi yang dapat membantu mengidentifikasi kesiapan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down.
Kesadaran Fonologis dan Keterampilan Kognitif
- Kesadaran fonologis adalah pendahulu penting untuk kesiapan menulis. Anak-anak dengan sindrom Down sering menunjukkan kemajuan dalam kesadaran suku kata, meskipun mereka mungkin berjuang dengan tugas-tugas yang melibatkan konstituen fonemik dan kesadaran berima. Peningkatan memori kerja fonologis, seperti kemampuan untuk mengulangi kata-kata nyata, dapat meningkatkan kinerja dalam tugas-tugas fonologis, yang penting untuk pengembangan tulisan (Lavra-Pinto et al., 2022).
- Kemampuan kognitif, termasuk kosakata verbal dan kapasitas intelektual, memainkan peran penting dalam kesiapan menulis. Hasil bagi kecerdasan umum batas mungkin masih mendukung perolehan bahasa tertulis jika kemampuan linguistik dan kognitif dipelihari (Lavra-Pinto et al., 2022).
Keterampilan Motorik dan Terapi Okupasi
- Keterampilan motorik halus, seperti postur, genggaman pensil, dan kemampuan untuk menyalin bentuk dasar, sangat penting untuk kesiapan menulis. Anak-anak dengan sindrom Down sering memerlukan intervensi yang ditargetkan untuk mengembangkan keterampilan ini, yang dapat difasilitasi melalui terapi okupasi(Patton & Hutton, 2016).
- Penggunaan alat khusus, seperti pegangan pena yang dapat dilampirkan, dapat membantu anak-anak dengan sindrom Down mengelola masalah ketangkasan, memungkinkan mereka untuk menulis lebih lama tanpa rasa tidak nyaman dan meningkatkan praktik tulisan tangan mereka (AlBeeshi et al., 2020).
Strategi dan Intervensi Pendidikan
- Intervensi kolaboratif yang melibatkan guru, orang tua, dan terapis okupasi sangat penting. Intervensi ini harus fokus pada pendekatan literasi yang muncul dan mencakup kegiatan yang mempromosikan kesadaran fonologis dan metafonologis (Patton & Hutton, 2016) (Barby, 2016).
- Metode Handwriting Without Tears (HWT), yang menggunakan pendekatan pembelajaran multisensori langsung, telah menunjukkan hasil positif dalam mendorong partisipasi dan meningkatkan keterampilan tulisan tangan pada anak-anak dengan sindrom Down (Patton & Hutton, 2017).
Faktor Lingkungan dan Sosia
- Lingkungan belajar dan interaksi sosial memainkan peran penting dalam kesiapan menulis. Metodologi pengajaran inklusif dan motivasi yang menekankan aspek relasional di antara teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar(Salis, 2017).
- Penggunaan cerita anak-anak dan kegiatan membaca interaktif dapat memfasilitasi penguasaan bahasa tertulis dengan memberikan peluang diskursif yang mendukung perkembangan bahasanya (Silva & Ghirello-Pires, 2019).
Sementara faktor-faktor ini memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk menilai kesiapan menulis, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik, dan kesiapan dapat bervariasi. Penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan individu. Selain itu, sementara fokusnya sering pada keterampilan kognitif dan motorik, kesiapan emosional dan sosial tidak boleh diabaikan, karena mereka merupakan bagian integral dari kemampuan keseluruhan anak untuk terlibat dalam kegiatan belajar.