Anak-anak dengan sindrom Down dapat mulai belajar menulis pada usia muda, meskipun prosesnya mungkin lebih lambat dibandingkan dengan teman sebaya yang biasanya berkembang. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini dan strategi pendidikan yang disesuaikan dapat secara signifikan membantu dalam mengembangkan keterampilan menulis. Usia di mana seorang anak dengan sindrom Down dapat mulai belajar menulis bervariasi, tetapi bukti menunjukkan bahwa intervensi dapat dimulai sejak prasekolah, sekitar usia 3 hingga 5 tahun. Awal awal ini sangat penting untuk membangun keterampilan dasar yang mendukung pengembangan literasi di kemudian hari.
Intervensi Dini dan Kesiapan Menulis
- Sebuah studi yang melibatkan anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun menunjukkan bahwa program literasi awal yang menggabungkan kesadaran fonologis dan pelatihan kata penglihatan dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis dan membaca (Colozzo et al., 2016).
- Kesiapan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down melibatkan pengembangan keterampilan seperti postur, genggaman pensil, dan menyalin bentuk, yang dapat didukung melalui intervensi kolaboratif dengan terapi okupasi (Patton & Hutton, 2016).
Kesadaran Fonologis dan Keterampilan Kognitif
- Kesadaran fonologis adalah komponen penting dari pengembangan tulisan. Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat dari intervensi yang berfokus pada keterampilan fonologis, seperti manipulasi sajak dan suku kata, yang merupakan dasar untuk menulis (Pelosi et al., 2018) (Lavra-Pinto & Lamprecht, 2010).
- Kemampuan kognitif, termasuk memori kerja dan kosakata verbal, memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan menulis. Kemampuan ini dapat ditingkatkan melalui program pendidikan yang ditarget (Lavra-Pinto et al., 2022).
Pendekatan Pengajaran Inklusif dan Motivasi
- Praktik pendidikan inklusif yang menekankan aspek relasional dan motivasi dapat meningkatkan keterampilan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down. Praktik-praktik ini termasuk interaksi teman sebaya dan lingkungan belajar yang mendukung (Salis, 2017).
- Transisi dari taman kanak-kanak ke sekolah dasar adalah periode kritis untuk mengembangkan keterampilan pra-menulis, seperti kesadaran visual-spasial dan kesadaran fonologis, melalui kegiatan yang menyenangkan dan menarik (Salis, 2017).
Studi Longitudinal dan Contoh Kasus
- Studi longitudinal telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat membuat kemajuan dalam keterampilan menulis dari waktu ke waktu, meskipun langkahnya mungkin lebih lambat. Misalnya, sebuah penelitian yang melacak seorang anak dari usia 7 selama beberapa tahun mencatat peningkatan dalam penulisan dan kesadaran fonologis (Lavra-Pinto et al., 2022).
- Studi kasus anak-anak di lingkungan sekolah biasa mengungkapkan bahwa sementara pengembangan keterampilan menulis mirip dengan anak-anak yang biasanya berkembang, itu membutuhkan lebih banyak waktu dan strategi pendidikan yang disesuaikan (Barby et al., 2017).
Sementara intervensi dini dan strategi pendidikan yang disesuaikan sangat penting untuk mengembangkan keterampilan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali variabilitas individu dalam tingkat dan hasil pembelajaran. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan untuk mencapai kemahiran menulis, dan program pendidikan harus fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan ini. Selain itu, keterlibatan orang tua dan pendidik dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan inklusif sangat penting untuk mendorong perkembangan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down.