Menentukan kapan seorang anak dengan sindrom Down siap belajar membaca melibatkan penilaian berbagai prekursor kognitif dan linguistik. Prekursor ini termasuk kesadaran fonologis, kosa kata, pengetahuan huruf, dan penalaran verbal, yang sangat penting untuk pengembangan membaca. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat mengembangkan keterampilan ini secara berbeda dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang, dan dengan demikian memerlukan pendekatan yang disesuaikan untuk instruksi membaca. Memahami prekursor ini dan perkembangannya dapat membantu pendidik dan orang tua mengidentifikasi kapan seorang anak siap untuk mulai membaca instruksi.
Prekursor Pembacaan Kunci
-
Kesadaran Fonologis: Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan memanipulasi suara dalam bahasa lisan. Ini adalah prekursor penting untuk kesiapan membaca pada anak-anak dengan sindrom Down. Studi menunjukkan bahwa kesadaran fonologis dapat ditingkatkan dengan intervensi yang ditargetkan, yang pada gilirannya mendukung perkembangan baca (Arango et al., 2023) (Gesel et al., 2021).
-
Pengetahuan Kosakata dan Huruf: Anak-anak yang mengembangkan keterampilan membaca dini sering memiliki kosakata dan pengetahuan huruf yang unggul. Keterampilan ini merupakan prediktor signifikan dari kesiapan membaca dan dapat ditingkatkan melalui pelatihan khusus dan paparan lingkungan yang kaya bahasa (Næss et al., 2021) (Robles-Bello et al., 2020).
-
Pengenalan Visual dan Penalaran Verbal: Keterampilan ini juga penting untuk pengembangan membaca. Pengenalan visual membantu dalam mengidentifikasi huruf dan kata-kata, sementara penalaran verbal mendukung pemahaman dan kemampuan untuk memahami teks(Arango et al., 2023).
Intervensi dan Alat yang Efektif
-
Teknologi Digital dan Bantuan: Penggunaan game digital dan platform online telah menunjukkan harapan dalam mendukung pengembangan literasi pada anak-anak dengan sindrom Down. Alat-alat ini dapat memberikan cara yang menarik dan interaktif untuk melatih keterampilan membaca, disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak ini(Freitas et al., 2023) (Murphy et al., 2022).
-
Intervensi yang Dimediasi Orang Tua dan Dipimpin Guru: Melibatkan orang tua dalam intervensi membaca dapat bermanfaat, karena memungkinkan latihan dan penguatan yang konsisten di rumah. Intervensi yang dipimpin guru, terutama yang berfokus pada kesadaran fonologis dan keterampilan decoding, juga penting untuk mengembangkan kesiapan membaca (Loveall & Barton-Hulsey, 2021) (Grindle et al., 2019).
-
Program Literasi Terstruktur: Program seperti MULTILIT dan ABRACADABRA telah efektif dalam meningkatkan keterampilan melek huruf pada anak-anak dengan sindrom Down. Program-program ini berfokus pada kesadaran fonologis, akurasi membaca kata, dan ejaan, memberikan instruksi terstruktur dan sistematis (Lim et al., 2019) (Murphy et al., 2022).
Pertimbangan untuk Pendidik dan Orang Tua
Sementara kesiapan untuk belajar membaca dapat dinilai melalui pengembangan prekursor tertentu, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik. Faktor-faktor seperti kemampuan kognitif individu, keberadaan lingkungan belajar yang mendukung, dan penggunaan metode instruksional yang tepat semuanya dapat mempengaruhi kesiapan membaca. Selain itu, penelitian yang sedang berlangsung dan kemajuan dalam strategi pendidikan terus memberikan wawasan baru tentang instruksi membaca yang efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down. Oleh karena itu, pendidik dan orang tua harus tetap fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan individu setiap anak, menyesuaikan strategi yang diperlukan untuk mendukung perjalanan membaca mereka.
