Mengajar berhitung kepada anak hiperaktif, terutama anak dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), memerlukan strategi instruksional yang disesuaikan yang mengakomodasi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa metode interaktif dan menarik, seperti Computer-Assisted Instruction (CAI) dan pembelajaran berbasis game, sangat efektif. Metode-metode ini memanfaatkan elemen motivasi dan interaktif yang selaras dengan gejala ADHD, seperti kurangnya perhatian dan impulsif. Di bawah ini adalah beberapa metode terbaik yang diidentifikasi dalam literatur untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak hiperaktif.
Instruksi Berbantuan Komputer (CAI)
- Fitur Interaktif: Modul CAI dirancang agar interaktif dan menarik, yang membantu menjaga perhatian anak-anak dengan ADHD. Penggunaan elemen multimedia dapat memenuhi kebutuhan mereka akan stimulasi dan umpan balik langsung (Vincent & Alontaga, 2012).
- Efektivitas: Penelitian telah menunjukkan bahwa CAI dapat secara signifikan meningkatkan operasi matematika seperti penambahan dan pengurangan pada anak-anak dengan ADHD. Keuntungan dari CAI dipertahankan dari waktu ke waktu, menunjukkan efektivitasnya dalam pembelajaran jangka panjang (Botsas & Grouios, 2019).
- Penyelarasan Motivasi: Faktor motivasi yang melekat dalam CAI, seperti penghargaan dan pelacakan kemajuan, selaras dengan kebutuhan siswa ADHD, membuat pembelajaran lebih menarik dan kurang membosankan (Vincent & Alontaga, 2012).
Pembelajaran Berbasis Game
- Permainan Serius: Game seperti “UvaMate” telah dikembangkan untuk mengajarkan konsep matematika kepada anak-anak dengan ADHD. Permainan ini dirancang untuk menarik dan membantu anak-anak mencapai hasil belajar yang signifikan (Calleros et al., 2020).
- Ular dan Tangga: Permainan tradisional seperti ular dan tangga telah disesuaikan untuk meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan ADHD. Permainan ini memberikan cara yang menyenangkan dan interaktif untuk berlatih menghitung dan aritmatika dasar (Diana, 2012).
- Lingkungan Virtual: Penggunaan lingkungan virtual dan permainan komputer dapat menggandakan kemampuan pemecahan masalah anak-anak dengan ADHD dibandingkan dengan metode konvensional. Lingkungan ini dirancang untuk mempertahankan perhatian melalui penggunaan skema warna tertentu dan elemen interaktif (Ianaguivara et al., 2015).
Instruksi Strategi Kognitif
- Model PASS: Instruksi strategi kognitif berdasarkan model PASS (Perencanaan, Perhatian, Simultan, Berurutan) telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan perhitungan matematika. Metode ini mendorong perencanaan yang efektif dan strategi pemecahan masalah, yang sangat penting bagi anak-anak dengan ADHD (Iseman & Naglieri, 2011).
- Pembelajaran Terstruktur: Kegiatan yang sangat terstruktur yang berfokus pada makna dan pemahaman bermanfaat. Pendekatan ini membantu anak-anak dengan ADHD untuk mengatur pikiran mereka dan menerapkan strategi yang dipelajari untuk masalah baru (Land & Edwards, 1994).
Pertimbangan Praktis
- Pembelajaran Aktif: Menggabungkan manipulatif dan format pembelajaran aktif dapat meningkatkan pemahaman dan retensi konsep matematika. Pendekatan langsung ini sangat efektif untuk anak-anak dengan ADHD (Land & Edwards, 1994).
- Bimbingan Peer: Bimbingan teman sebaya timbal balik dapat memberikan lingkungan belajar yang mendukung di mana anak-anak dengan ADHD dapat belajar dari teman sebayanya dalam pengaturan terstruktur (Land & Edwards, 1994).
Meskipun metode ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons metode tertentu lebih baik daripada yang lain, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi pengajaran sangat penting. Selain itu, meskipun metode berbasis teknologi efektif, mereka harus dilengkapi dengan teknik pengajaran tradisional untuk memberikan pengalaman pendidikan yang menyeluruh.