Mengajar anak hiperaktif untuk membaca secara efektif membutuhkan pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan unik mereka, seperti kesulitan dalam mempertahankan perhatian dan motivasi. Penelitian menunjukkan bahwa menggunakan strategi terstruktur, alat yang menarik, dan lingkungan yang mendukung dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak hiperaktif. Bagian berikut menguraikan metode dan strategi yang efektif berdasarkan studi terbaru.
Program Membaca Terstruktur
- Model Pengembangan Strategi Regulasi Mandiri (SRSD) : Model SRSD, khususnya strategi TWA (Think Before Reading, While Reading, and After Reading), telah terbukti meningkatkan pemahaman membaca pada anak-anak dengan ADHD dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus dan memproses informasi secara efektif. Pendekatan ini membantu siswa mengelola defisit perhatian mereka dengan menyusun proses membaca mereka ke dalam fase yang dapat dikelolakan (Keller & Abuelhassan, 2015).
- Instruksi Langsung: Program “Ajari Anak Anda Membaca dalam 100 Pelajaran Mudah” adalah metode instruksi langsung yang telah terbukti efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca kepada anak-anak dengan ADHD. Program ini berfokus pada membaca fonetik dan telah berhasil meningkatkan akuisisi dan generalisasi keterampilan membaca (McCollough et al., 2008) (Engelmann et al., 1983).
Alat Teknologi dan Interaktif
- Augmented Reality (AR) : Proyek AHA menunjukkan bahwa AR dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan membaca dan mengeja dengan meningkatkan motivasi dan keterlibatan. Alat AR memberikan pengalaman belajar interaktif yang dapat membantu menjaga perhatian anak-anak hiperaktif, membuat membaca lebih menyenangkan dan efektif (Chiazzese et al., 2018).
- Pembelajaran Berbasis Gam: Kerangka kerja FunReading menggunakan AI dan grafik komputer untuk menciptakan pengalaman membaca yang menarik melalui animasi dan audio. Pendekatan ini dapat membantu anak-anak dengan ADHD dengan menyediakan cara belajar yang dinamis dan interaktif, yang dapat menahan perhatian mereka lebih baik daripada metode tradisional (Zhang et al., 2022).
Strategi Kelas dan Dukungan Guru
- Pembacaan Lisan vs Silen: Penelitian menunjukkan bahwa membaca lisan mungkin lebih bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif karena dapat meningkatkan pemahaman dengan membuat mereka tetap aktif terlibat dalam proses baca (Dubey & O’Leary, 1975).
- Pembelajaran Kolaboratif dan Pengembangan Profesional: Guru yang terlibat dalam pengembangan profesional yang berfokus pada ADHD dapat meningkatkan praktik pengajaran literasi mereka. Komunitas pembelajaran kolaboratif membantu guru mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk siswa dengan kesulitan perhatian, menumbuhkan lingkungan belajar yang mendukung (Murphy, 2015).
Strategi Pendidikan yang Lebih Luas
- Pendekatan Multidisipliner: Strategi komprehensif yang melibatkan guru, psikolog, dan profesional lainnya dapat mengatasi beragam kebutuhan anak-anak hiperaktif. Pendekatan ini memastikan bahwa intervensi pendidikan bersifat inklusif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu, mempromosikan perkembangan akademik dan sosial (Mejía et al., 2015).
- Inisiatif Literasi Dini: Intervensi dini dalam literasi dapat membantu mengurangi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak hiperaktif. Guru perlu menyadari kebutuhan spesifik siswa ini dan menyesuaikan metode pengajaran mereka sesuai untuk memfasilitasi pengembangan literasi yang efektif (Silva et al., 2024).
Sementara strategi ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk mengajar anak-anak hiperaktif membaca, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, penilaian berkelanjutan dan adaptasi metode pengajaran sangat penting. Selain itu, membina lingkungan yang mendukung dan memahami baik di rumah maupun di sekolah dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman belajar untuk anak-anak hiperaktif.