Anak-anak dengan autisme memang dapat belajar membaca menggunakan fonik, meskipun keberhasilan mereka dapat bervariasi tergantung pada karakteristik individu dan metode pengajaran spesifik yang digunakan. Instruksi fonik, yang berfokus pada hubungan antara huruf dan suara, telah terbukti efektif untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dalam beberapa penelitian. Studi-studi ini menyoroti potensi intervensi berbasis fonik untuk meningkatkan keterampilan membaca, bahkan pada anak-anak dengan kebutuhan komunikasi yang kompleks atau cacat intelektual. Di bawah ini adalah wawasan utama dari penelitian tentang topik ini.
Instruksi Fonik dan Autisme
- Efektivitas Intervensi Fonik: Penelitian menunjukkan bahwa instruksi fonik dapat mengarah pada peningkatan keterampilan membaca untuk anak-anak dengan autisme. Misalnya, sebuah penelitian yang melibatkan remaja dengan ASD dan cacat intelektual menunjukkan bahwa pelatihan fonik intensif dapat mengarah pada munculnya keterampilan pemahaman membaca awal, seperti pencocokan kata-gambar dan menanggapi instruksi tertulis (Nicolosi & Dillenburger, 2024).
- Korespondensi Huruf-Suara: Instruksi sistematis dalam korespondensi huruf-suara (LSC) telah terbukti efektif untuk pelajar yang lebih tua dengan ASD yang menggunakan komunikasi augmentatif dan alternatif (AAC). Pendekatan ini menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan LSC, menunjukkan bahwa fonik dapat bermanfaat bahkan bagi mereka yang memiliki sedikit atau tanpa ucapan (Caron et al., 2022).
- Program Membaca Komprehensif: Program yang menggabungkan fonik bersama komponen literasi lainnya, seperti kesadaran fonemik dan kosa kata, juga telah berhasil. Misalnya, intervensi “Friends on the Block” menunjukkan hasil positif dalam membaca kata dan kesadaran fonemik untuk siswa dengan ASD dan disabilitas intelektual (Conner et al., 2022).
Tantangan dan Pertimbangan
- Variabilitas Hasil: Meskipun fonik bisa efektif, tingkat keberhasilannya dapat bervariasi di antara anak-anak dengan autisme. Beberapa penelitian telah mencatat bahwa anak-anak dengan autisme mungkin memiliki kemampuan membaca satu kata yang memadai tetapi berjuang dengan kesadaran fonologis, yang dapat mempengaruhi pemahaman membaca mereka secara keseluruhan (Gabig, 2010).
- Peran Teknologi: Penggunaan teknologi, seperti instruksi berbantuan komputer, telah dieksplorasi sebagai sarana untuk meningkatkan pembelajaran fonik untuk anak-anak dengan autisme. Intervensi ini telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kelancaran korespondensi huruf-suara (O’Brien et al., 2018).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara instruksi fonik adalah alat yang berharga untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari kombinasi fonik dan strategi instruksional lainnya, seperti kata-kata penglihatan atau permainan kontekstual, untuk mengatasi profil pembelajaran unik mereka. Selain itu, intervensi dini dan program pendidikan yang disesuaikan dapat memainkan peran penting dalam memaksimalkan potensi membaca anak-anak dengan autisme (Satari et al., 2020) (Davis, 2015). Karena penelitian di bidang ini terus berkembang, penting untuk mengeksplorasi beragam pendekatan dan menyesuaikan metode pengajaran untuk mendukung beragam kebutuhan belajar anak-anak dengan ASD.