Memahami autisme pada saudara kandung anak-anak autis melibatkan pemeriksaan pengalaman multifaset dan dampak perkembangan pada saudara kandung ini. Kehadiran seorang anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dalam keluarga dapat secara signifikan mempengaruhi saudara kandung neurotipikal, mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif mereka. Pengaruh ini dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk dinamika keluarga, dukungan sosial, dan mekanisme penanggulangan individu. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Dampak Perkembangan dan Emosional
- Saudara kandung anak-anak dengan ASD sering mengalami berbagai tantangan perkembangan, termasuk keterlambatan fungsi sosial, kognitif, dan adaptif. Tantangan ini dipengaruhi oleh riwayat keluarga gangguan perkembangan saraf dan neuropsikiatri, yang dapat memperburuk heterogenitas fenotipik yang diamati pada saudara kandung ini (Bellia et al., 2024).
- Beban emosional seperti perasaan terbebani, perlakuan tidak adil, dan perkembangan prematur adalah hal biasa di antara saudara kandung, karena mereka sering mengambil peran dan tanggung jawab pengasuhan untuk saudara autis mereka (Mokoena & Kern, 2022).
Dinamika dan Hubungan Keluarga
- Kualitas hubungan saudara dapat sangat bervariasi, dengan beberapa saudara kandung mengalami peningkatan konflik dan yang lain mengembangkan ikatan kehangatan dan kasih sayang yang kuat. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan gejala autisme dan adanya keterampilan adaptif pada saudara autis dapat mempengaruhi dinamika ini (Rixon et al., 2021).
- Saudara kandung sering melaporkan campuran emosi yang harmonis dan saling bertentangan, dengan laki-laki cenderung mengalami lebih banyak konflik daripada wanita. Hubungan ini sering ditandai dengan keseimbangan persaingan dan kasih sayang, karena saudara kandung menavigasi peran mereka dalam keluarga (Guidotti et al., 2021).
Dukungan Sosif dan Kualitas Hidup Keluarga
- Dukungan sosial memainkan peran penting dalam mengurangi dampak negatif dari memiliki saudara kandung dengan ASD. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga dengan memberikan bantuan emosional dan praktis, yang membantu saudara kandung mengatasi tantangan yang mereka hadapi (Garrido, 2025) (Garrido et al., 2020).
- Intervensi yang bertujuan meningkatkan dukungan sosial dan kualitas hidup keluarga sangat penting. Intervensi ini harus fokus pada peningkatan kepuasan saudara kandung dengan kehidupan keluarga mereka dan memberi mereka sumber daya yang diperlukan untuk berkembang (Garrido, 2025).
Mekanisme Koping dan Pengembangan Identitas
- Saudara kandung sering mengembangkan rasa empati yang kuat, toleransi terhadap stres, dan kemampuan beradaptasi, yang secara positif dapat mempengaruhi pertumbuhan pribadi dan pengembangan identitas mereka. Ciri-ciri ini sering dibudidayakan melalui pengalaman mereka hidup dengan saudara autis (Castillo et al., 2021).
- Proses menerima diagnosis saudara kandung dan tanggung jawab terkait dapat mengarah pada pengembangan pribadi yang signifikan, mempengaruhi lintasan karir dan pembentukan identitas (Mokoena & Kern, 2022).
Sementara kehadiran saudara autis dapat menimbulkan tantangan, itu juga dapat mendorong pertumbuhan positif dan ketahanan pada saudara kandung neurotipikal. Pengalaman saudara-saudara ini kompleks dan beragam, dibentuk oleh kombinasi dinamika keluarga, dukungan sosial, dan strategi penanggulangan individu. Memahami pengalaman-pengalaman ini membutuhkan pendekatan bernuansa yang mempertimbangkan tantangan dan potensi perkembangan positif.