Cerebral palsy (CP) adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks dengan berbagai etiologi, membuat pencegahannya menantang. Namun, beberapa intervensi telah menunjukkan harapan dalam mengurangi risiko CP, terutama ketika difokuskan pada perawatan antenatal dan perinatal. Intervensi ini bertujuan untuk mengatasi faktor-faktor risiko seperti kelahiran prematur, hipoksia, dan infeksi, yang merupakan kontributor signifikan terhadap perkembangan CP. Meskipun pencegahan lengkap mungkin tidak layak karena sifat multifaktorial gangguan tersebut, strategi yang ditargetkan dapat secara signifikan mengurangi risiko.
Intervensi Antenatal dan Intrapartum
- Magnesium Sulfat: Pemberian magnesium sulfat kepada wanita yang berisiko kelahiran prematur telah terbukti memberikan perlindungan saraf pada janin, mengurangi risiko CP. Intervensi ini didukung oleh bukti berkualitas tinggi dan direkomendasikan untuk efektivitasnya dalam mengurangi kejadian CP pada bayi prematur (Tezol & Yalçin, 2022) (Shepherd et al., 2017).
- Hipotermi Terapeutik: Untuk bayi baru lahir dengan ensefalopati hipoksika-iskemik, hipotermia terapeutik (pendinginan) telah efektif dalam mengurangi risiko CP. Intervensi ini membantu meminimalkan kerusakan otak dengan memperlambat proses metabolisme dan mengurangi peradangan (Tezol & Yalçin, 2022) (Novak et al., 2020).
- Kortikosteroid antenatal: Ini digunakan untuk mempercepat pematangan paru-paru janin pada wanita yang berisiko kelahiran prematur, berpotensi mengurangi risiko CP dengan mengurangi kejadian sindrom gangguan pernapasan dan kejadian hipoksia berikutnya (Shepherd et al., 2017).
Intervensi Pascanatal
- Program Intervensi Dini: Memulai rehabilitasi dan intervensi terapeutik segera setelah CP didiagnosis dapat meningkatkan hasil fungsional dan kualitas hidup untuk anak-anak yang terkena. Program-program ini berfokus pada peningkatan keterampilan motorik dan kemandirian (Potcovaru et al., 2022).
- Jalur Perawatan Komprehensif: Untuk kasus CP yang parah, terutama mereka yang berisiko dislokasi pinggul, skrining dini dan pendekatan multi-profesional yang melibatkan fisioterapi, pembedahan, dan dukungan keluarga sangat penting. Pendekatan ini bertujuan untuk mencegah komplikasi sekunder dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan (Battisti et al., 2023).
Faktor sosial dan lingkungan
- Mengurangi Faktor Risiko Ibu : Mengatasi faktor risiko ibu yang dapat dimodifikasi seperti merokok, konsumsi alkohol, dan infeksi selama kehamilan dapat menurunkan risiko CP. Inisiatif kesehatan masyarakat yang bertujuan mendidik dan mendukung ibu hamil memainkan peran penting dalam pencegahan (Potcovaru et al., 2022).
- Inisiatif Peningkatan Kualitas: Program seperti PreCept di Inggris telah berhasil meningkatkan penyerapan magnesium sulfat melalui pendidikan dan implementasi strategis, menunjukkan pentingnya upaya terorganisir dalam mencegah CP (Burhouse et al., 2017).
Sementara intervensi ini menjanjikan, penting untuk mengakui kompleksitas etiologi CP, yang mencakup faktor genetik dan risiko lain yang tidak dapat dimodifikasi. Sifat multifaktorial CP berarti bahwa tidak ada intervensi tunggal yang dapat mencegah semua kasus. Penelitian lanjutan dan studi tindak lanjut jangka panjang sangat penting untuk menyempurnakan strategi yang ada dan mengembangkan yang baru. Selain itu, integrasi pendekatan perawatan pribadi yang mempertimbangkan profil risiko individu dan faktor lingkungan sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan CP yang efektif.