Children engage in jiu jitsu sparring session wearing gis indoors. Martial arts training and practice.

Bagaimana Cara Membantu Anak Hiperaktif Menemukan Bakatnya?

Membantu anak hiperaktif menemukan bakat mereka melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan pemahaman kebutuhan unik mereka, memberikan dukungan yang tepat, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menemukan dan memelihara kemampuan mereka. Anak-anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dapat menunjukkan perilaku seperti impulsif, hiperaktif, dan kesulitan mempertahankan perhatian, yang dapat mengaburkan bakat mereka. Namun, dengan strategi yang tepat, anak-anak ini dapat dibimbing untuk menemukan dan mengembangkan bakat mereka secara efektif.

Memahami Hiperaktif dan ADHD

  • Hiperaktif pada anak-anak sering dikaitkan dengan ADHD, gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan hiperaktif motorik, gangguan perhatian, dan impulsif. Sangat penting untuk membedakan antara kegembiraan masa kanak-kanak normal dan hiperaktif untuk menyesuaikan intervensi yang tepat (Fert, 2023).
  • Anak-anak hiperaktif mungkin memiliki kecerdasan normal atau bahkan berbakat, yang dapat ditutupi oleh tantangan perilaku mereka. Mengenali potensi ini sangat penting untuk pengembangan bakat (Fert, 2023).

Intervensi Pendidikan dan Terapi

  • Strategi pendidikan harus fokus pada penyesuaian kurikulum untuk memenuhi kebutuhan anak hiperaktif. Ini termasuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif yang menumbuhkan kekuatan dan minat mereka (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022).
  • Intervensi terapeutik seperti terapi musik, terapi bermain, dan intervensi perilaku dapat membantu mengelola perilaku hiperaktif dan meningkatkan fokus, sehingga membantu penemuan bakat (Abidin, 2023).
  • Peran guru sangat penting; mereka harus bertindak sebagai motivator dan fasilitator, memberikan tugas yang menanamkan rasa tanggung jawab dan menawarkan pujian untuk memperkuat perilaku positif (Jannah et al., 2024)].

Penyesuaian Diet dan Gaya Hidup

  • Manajemen diet, seperti diet Feingold, yang menghilangkan aditif buatan dan salisilat alami tertentu, telah terbukti mengurangi perilaku hiperaktif dan meningkatkan konsentrasi, berpotensi membantu pengembangan bakat (Feingold, 1979).
  • Mendorong gaya hidup seimbang yang mencakup aktivitas fisik yang memadai dan rutinitas terstruktur dapat membantu anak-anak hiperaktif menyalurkan energi mereka secara positif (Sai & Chengxing, 2020).

Dukungan Orang Tua dan Profesional

  • Orang tua dan pendidik harus bekerja secara kolaboratif untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang konsisten. Ini termasuk menjaga komunikasi terbuka dan melibatkan tim multidisiplin untuk memenuhi kebutuhan anak secara komprehensif (Mejía et al., 2015).
  • Berkonsultasi dengan psikolog anak dan profesional lainnya dapat memberikan wawasan tentang kekuatan dan bidang perkembangan anak, membantu menyesuaikan intervensi yang selaras dengan minat mereka (Abidin, 2023).

Studi Kasus dan Contoh

  • Sebuah studi kasus anak autis hiperaktif dengan kemampuan musik yang luar biasa menyoroti pentingnya pelatihan individual. Melalui pelajaran musik yang konsisten, anak meningkatkan konsentrasi dan keterampilan musiknya, menunjukkan bagaimana dukungan yang ditargetkan dapat mengungkap bakat tersembunyi (O’Connell, 1974)].
  • Penelitian pada individu berbakat dengan ADHD menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung dan menumbuhkan lokus kontrol internal sangat penting untuk pengembangan bakat, terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh ADHD (Gully, 2009).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengakui tantangan dalam mengidentifikasi dan memelihara bakat pada anak-anak hiperaktif. Tumpang tindih antara hiperaktif dan gangguan perilaku lainnya dapat mempersulit diagnosis dan intervensi, membutuhkan penilaian yang cermat dan pendekatan yang disesuaikan. Selain itu, sistem sosial dan pendidikan mungkin tidak selalu dilengkapi untuk memberikan dukungan yang diperlukan, menyoroti perlunya advokasi berkelanjutan dan pengembangan sumber daya untuk anak-anak ini.

Fert, O. (2023). The main aspects of pedagogical support of children with ADHD, including children with doble exclusivity – gifted children with ADHD. Social Work and Education. https://doi.org/10.25128/2520-6230.23.1.12
Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school. (2022). Наукові Записки Ніжинського Державного Університету Ім. Миколи Гоголя. https://doi.org/10.31654/2663-4902-2022-pp-1-46-53
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Jannah, F. I. N., Laili, V. N., Avinda, A. Z., & Kharisma, A. I. (2024). Counseling guidance handling of hyperactive children. Chodeung Gyoyug Yeon’gu. https://doi.org/10.38040/jeleduc.v1i1.913
Feingold, B. F. (1979). The Feingold cookbook for hyperactive children, and others with problems associated with food additives and salicyl.
Sai, M., & Chengxing, W. (2020). Rehabilitation machine and training method for rehabilitation training of children hyperactivity.
Mejía, M. R., González, I., & Cohen, C. R. (2015). Cómo abordar la hiperactividad en el ámbito escolar. https://doi.org/10.46498/REDUIPB.V12I1.360
O’Connell, T. S. (1974). The musical life of an autistic boy. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/BF02115228
Gully, D. (2009). A study of the talent development of gifted individuals with attention deficit hyperactivity disorder. https://doi.org/10.25774/W4-B849-6P76
Scroll to Top