Seorang anak hiperaktif, sering didiagnosis dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), memang dapat pergi ke universitas, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan unik yang memerlukan dukungan dan intervensi khusus. ADHD ditandai dengan gejala seperti kesulitan konsentrasi, gerakan berlebihan, dan impulsif, yang dapat memengaruhi kinerja akademik dan interaksi sosial. Namun, dengan strategi dan sistem pendukung yang tepat, siswa dengan ADHD dapat berhasil menavigasi pendidikan tinggi dan mencapai tujuan akademik mereka.
Tantangan dan Dukungan Akademik
- Kesulitan Belajar: Siswa dengan ADHD sering mengalami kesulitan belajar, termasuk masalah dengan konsentrasi, organisasi, dan penyelesaian tugas. Tantangan-tantangan ini dapat menyebabkan gangguan akademik dan penurunan kepercayaan diri (Alsaied, 2024) (Farmakopoulou et al., 2024).
- Intervensi Pendukung: Universitas dapat menyediakan akomodasi seperti penyesuaian ujian, lingkungan bebas gangguan, dan strategi perencanaan untuk membantu siswa mengelola gejala mereka (Godos et al., 2025). Selain itu, terapi perilaku kognitif (CBT), pembinaan, dan program mindfulness telah terbukti meningkatkan kinerja akademik dan kesejahteraan psikologis (Ferreira & Vieira, 2023) (Ali et al., 2024).
Fungsi Sosial dan Psikologis
- Keterampilan Interpersonal: ADHD dapat mempengaruhi interaksi sosial, yang menyebabkan kesulitan dalam membentuk dan memelihara hubungan. Hal ini dapat mengakibatkan perasaan terisolasi dan penurunan harga diri (Kwon et al., 2018).
- Intervensi Psikososial: Intervensi seperti terapi kelompok interpersonal dan pembinaan dapat meningkatkan harga diri dan keterampilan sosial, berkontribusi pada pengalaman universitas yang lebih baik (Ali et al., 2024) (Weyandt & DuPaul, 2013).
Dukungan Kelembagaan dan Sistemik
- Kebijakan Universitas: Banyak universitas semakin menyadari perlunya lingkungan yang ramah ADHD. Ini termasuk mengadopsi Desain Universal untuk Pembelajaran dan meningkatkan kesadaran dan pelatihan di antara fakultas dan staf (Doyle et al., n.d.).
- Layanan Disabilitas: Layanan disabilitas universitas memainkan peran penting dalam menyediakan manajemen kasus dan memastikan bahwa siswa dengan ADHD menerima akomodasi dan dukungan yang diperlukan (Weyandt & DuPaul, 2013).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara tantangan yang dihadapi oleh siswa dengan ADHD di lingkungan universitas sangat signifikan, penting untuk mengenali potensi siswa ini untuk unggul dengan dukungan yang tepat. ADHD sering dianggap sebagai cacat tersembunyi, dan ada kebutuhan untuk peningkatan kesadaran dan pemahaman di dalam lembaga pendidikan tinggi untuk memastikan bahwa siswa dengan ADHD tidak terpinggirkan (Sedgwick-Müller et al., 2022). Dengan membina lingkungan belajar inklusif dan memberikan intervensi yang ditargetkan, universitas dapat membantu siswa dengan ADHD mencapai potensi penuh mereka dan berhasil secara akademis dan sosial.