A mother helping her daughter with homework in a cozy home environment, fostering learning.

Seberapa Penting Dukungan Sekolah Dalam Menyediakan Alat Bantu Belajar Untuk Anak Dengan Disgrafia?

Dukungan sekolah memainkan peran penting dalam menyediakan alat bantu belajar untuk anak-anak dengan disgrafia, ketidakmampuan belajar khusus yang mempengaruhi keterampilan menulis. Disgrafia dapat secara signifikan menghambat kinerja akademik dan harga diri anak, sehingga penting bagi sekolah untuk menerapkan sistem pendukung yang efektif. Sistem ini dapat mencakup penggunaan teknologi bantu, strategi intervensi yang disesuaikan, dan rencana pendidikan yang dipersonalisasi. Integrasi alat bantu ini tidak hanya membantu dalam meningkatkan keterampilan menulis tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan psikologis anak secara keseluruhan. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci tentang bagaimana dukungan sekolah dapat berperan dalam membantu anak-anak dengan disgrafia.

Teknologi Bantu

  • Graphibabot: Perangkat ini mencakup layar dengan perangkat lunak dan pena, yang dirancang untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan menulis mereka dengan memberikan analisis komprehensif dan grafik perbaikan. Ini menawarkan alternatif praktis untuk terapi tradisional dengan melibatkan anak-anak dengan fitur yang dapat disesuaikan (Sumathi et al., 2024).
  • Aplikasi Write-Rite: Aplikasi ini memberikan pengalaman yang merangsang dan interaktif untuk anak-anak disgrafis, membantu mereka berlatih menulis pada berbagai tingkat kesulitan. Telah terbukti mengoptimalkan kemahiran menulis di antara anak-anak dengan disgrafia (Rahim & Jamaludin, 2019).
  • Dysgraphicoach: Aplikasi seluler yang dikembangkan untuk membantu anak-anak disgrafis dengan menyediakan alat pembelajaran yang mendukung. Ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan menulis melalui pengujian kegunaan dan evaluasi masa depan (Ariffin et al., 2018).

Strategi Intervensi yang Disesuaikan

  • Pendekatan Psikolinguistik: Pendekatan ini menekankan mendiagnosis disgrafia sejak dini dan menerapkan metode koreksi individual. Intervensi yang disesuaikan secara efektif dapat menghilangkan gangguan yang berkaitan dengan keterampilan menulis, sehingga meningkatkan kepercayaan diri dan perkembangan emosional anak (Shevchenko et al., 2024).
  • Intervensi Perilaku: Pelatihan motorik halus dan intervensi perilaku sangat penting untuk meningkatkan kinerja tulisan tangan. Intervensi ini dapat mengatasi masalah emosional dan perilaku yang terkait dengan disgrafia, mengurangi risiko putus sekolah dan masalah psikologis(Yanjana et al., 2020).

Rencana Pendidikan yang Dipersonalisasi

  • Analisis Studi Kasus: Sebuah studi kasus terperinci tentang anak berusia 10 tahun dengan disgrafia menyoroti pentingnya rencana pendidikan yang dipersonalisasi. Penyesuaian kurikulum sekolah, seperti waktu ujian tambahan dan pengecualian, dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dan kepercayaan akademik (Bisarya, 2025).
  • Akomodasi Sekolah: Menyediakan akomodasi seperti waktu tambahan untuk tugas dan ujian dapat membantu siswa disgrafis mengelola beban kerja mereka dengan lebih efektif, mengurangi stres dan meningkatkan hasil akademik (Bisarya, 2025).

Dukungan Psikologis dan Emosional

  • Dampak pada Harga Diri Sendiri: Disgrafia dapat berdampak negatif pada harga diri dan interaksi sosial anak. Sistem dukungan sekolah yang mencakup konseling psikologis dan dukungan teman sebaya dapat membantu mengurangi efek ini (Giordano & Maiorana, 2014).
  • Perkembangan Emosional: Berhasil mengatasi disgrafia melalui dukungan sekolah dapat meningkatkan perkembangan emosional anak, berkontribusi pada kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan mengurangi stres (Shevchenko et al., 2024).

Meskipun dukungan sekolah sangat penting, penting juga untuk mempertimbangkan peran orang tua dan terapis eksternal dalam menyediakan sistem dukungan komprehensif untuk anak-anak dengan disgrafia. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan profesional kesehatan dapat menciptakan pendekatan yang lebih holistik untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh anak-anak ini. Selain itu, integrasi teknologi dalam pendidikan, meskipun bermanfaat, harus dipantau dengan cermat untuk memastikannya melengkapi metode pembelajaran tradisional dan tidak menggantikan interaksi manusia yang penting.

Sumathi, S., Pavithra, R., T, S. P., & S, Y. P. (2024). Graphibabot-An Aiding Device for Dysgraphia. https://doi.org/10.1109/icpects62210.2024.10780051
Rahim, N., & Jamaludin, Z. (2019). Write-rite: enhancing handwriting proficiency of children with dysgraphia. https://doi.org/10.32890/JICT2019.18.3.8290
Ariffin, M. M., Othman, T. Z. N. T., Aziz, N., Mehat, M., & Arshad, N. I. (2018). Dysgraphi Coach: Mobile Application for Dysgraphia Children in Malaysia. International Journal of Engineering and Technology. https://doi.org/10.14419/IJET.V7I4.36.23912
Shevchenko, Y., Dubiaha, S., SAIENKO, Y., Huz, V., & Svyrydenko, H. (2024). Exploring dysgraphia in elementary school students: assessment and tailored intervention strategies from a psycholinguistic perspective. Multidisciplinary Science Journal. https://doi.org/10.31893/multiscience.2024ss0714
Yanjana, Y., Singh, P., & Kumar, M. (2020). Behavioral Intervention with Fine Motor Training for Dysgraphia in School Going Children. International Journal of Current Research and Review. https://doi.org/10.31782/IJCRR.2020.121827
Bisarya, S. (2025). Case Study Analysis of Dyslexia and Dysgraphia in a 10-Year-Old Male: Intervention and Outcomes. Indian Scientific Journal Of Research In Engineering And Management. https://doi.org/10.55041/ijsrem40967
Giordano, D., & Maiorana, F. (2014). Addressing dysgraphia with a mobile, web-based software with interactive feedback. Biomedical and Health Informatics. https://doi.org/10.1109/BHI.2014.6864354
Scroll to Top