Metode pembelajaran multisensori telah menunjukkan harapan dalam mendukung anak-anak dengan disgrafia, suatu kondisi yang ditandai dengan kesulitan dalam menulis. Metode ini melibatkan banyak indera secara bersamaan, seperti visual, pendengaran, dan kinestetik, untuk meningkatkan pembelajaran dan retensi. Dengan mengintegrasikan saluran sensorik ini, pendekatan multisensori dapat membantu anak-anak dengan disgrafia meningkatkan keterampilan menulis mereka dengan memberikan pengalaman belajar yang lebih komprehensif dan menarik. Di bawah ini adalah beberapa metode multisensori yang cocok untuk anak-anak dengan disgrafia, seperti yang berasal dari makalah penelitian yang disediakan.
Pendekatan Orton-Gillingham
- Metode ini secara tradisional digunakan untuk anak-anak dengan disleksia tetapi dapat disesuaikan untuk disgrafia. Ini melibatkan pendekatan terstruktur, sekuensial, dan kumulatif untuk mengajar membaca dan menulis, menggunakan teknik multisensori untuk memperkuat pembelajaran (Gazetdinova, 2024).
- Pendekatan ini menekankan penggunaan jalur visual, pendengaran, dan kinestetik-taktil untuk meningkatkan memori dan pembelajaran bahasa tertulis.
Pendekatan Slingerland
- Pendekatan Slingerland adalah adaptasi kelas dari metode Orton-Gillingham, yang berfokus pada pengintegrasian rangsangan pendengaran, visual, dan kinestetik. Ini dirancang untuk membantu anak-anak dengan kesulitan belajar berbasis bahasa, termasuk disgrafia, dengan menciptakan asosiasi otomatis antara saluran sensori (Restiglian & Tonegato, 2023).
- Metode ini telah berhasil diterapkan di sekolah, menyediakan lingkungan yang terstruktur bagi anak-anak untuk meningkatkan keterampilan melek huruf mereka.
Aplikasi Write-Rite
- Write-Rite adalah alat digital yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan disgrafia. Ini menawarkan latihan interaktif yang berfokus pada peningkatan integrasi visual-motorik, yang sangat penting untuk kemahiran menulis (Rahim & Jamaludin, 2019).
- Aplikasi ini menyediakan lingkungan yang merangsang di mana anak-anak dapat berlatih menulis di berbagai tingkat kesulitan, membantu mereka mengembangkan keterampilan tulisan tangan yang lebih baik.
Peppy: Aplikasi Augmented Reality
- Peppy menggunakan augmented reality untuk menciptakan pengalaman belajar interaktif yang menggabungkan latihan berbasis kertas tradisional dengan peningkatan digital. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus dan kemampuan menulis pada anak-anak dengan disgrafia (Abid et al., 2019).
- Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang menyenangkan dan menggugah pikiran, Peppy membantu mempertahankan minat dan motivasi mereka dalam belajar.
Metode Kesadaran Fonemologis Multisensori
- Metode ini menggunakan kombinasi kartu gambar motorik oral, tikar pelacak, titik suara, dan blok warna-warni untuk mengajarkan kesadaran fonemik. Meskipun terutama ditujukan untuk disleksia, ini dapat disesuaikan untuk mendukung keterampilan menulis pada anak-anak dengan disgrafia dengan meningkatkan pemahaman mereka tentang fonem dan penerapannya dalam tulis (Milan, 2015).
Meskipun metode multisensori efektif untuk banyak anak dengan disgrafia, penting untuk mempertimbangkan perbedaan dan preferensi individu. Beberapa anak mungkin merespons input sensorik tertentu lebih baik daripada yang lain, dan pendekatan yang dipersonalisasi mungkin diperlukan untuk mencapai hasil terbaik. Selain itu, sementara solusi berbasis teknologi seperti Write-Rite dan Peppy menawarkan cara-cara inovatif untuk melibatkan anak-anak, metode tradisional seperti pendekatan Orton-Gillingham dan Slingerland tetap berharga, terutama dalam pengaturan pendidikan terstruktur.