Two young boys energetically competing in a soccer match on a grassy field.

Bagaimana Cara Agar Anak Hiperaktif Tidak Merasa Berbeda Dari Anak Lainnya?

Untuk memastikan bahwa anak hiperaktif tidak merasa berbeda dari teman sebayanya, penting untuk mengadopsi pendekatan multifaset yang memenuhi kebutuhan unik mereka sambil mempromosikan inklusivitas dan harga diri. Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan dalam adaptasi sosial dan konsep diri, yang dapat membuat mereka merasa terisolasi atau berbeda dari orang lain. Dengan menerapkan strategi yang berfokus pada terapi, pengembangan keterampilan sosial, dan kegiatan inklusif, anak-anak ini dapat didukung dalam merasa lebih terintegrasi dan diterima dalam kelompok teman sebaya mereka.

Intervensi Terapi

  • Terapi Perilaku dan Bermain: Melibatkan anak-anak hiperaktif dalam terapi perilaku dan bermain dapat membantu mereka mengelola gejala mereka dan meningkatkan interaksi sosial. Terapi ini berfokus pada peningkatan perhatian, mengurangi impulsif, dan menumbuhkan keterampilan sosial, yang sangat penting untuk merasa mirip dengan teman sebaya (Abidin, 2023).
  • Model Terapi Kelompok: Kelompok aktivitas semi-terstruktur bisa sangat efektif. Kelompok-kelompok ini menyediakan lingkungan yang terkontrol di mana anak-anak hiperaktif dapat melatih keterampilan sosial dan membangun harga diri, mengurangi perasaan berbeda (Gnaulati, 1999).

Keterampilan Sosial dan Harga Diri

  • Meningkatkan Harga Diri Sendiri: Kegiatan yang meningkatkan harga diri sangat penting. Misalnya, olahraga dan aktivitas fisik telah terbukti meningkatkan harga diri dan membantu anak-anak hiperaktif merasa kurang seperti orang luar. Berpartisipasi dalam olahraga tim dapat memberikan rasa memiliki dan pencapaian (Alexander, 1990).
  • Mengatasi Kompetensi Sosial: Anak-anak hiperaktif sering berjuang dengan kompetensi sosial karena impulsif dan gangguan. Kegiatan terstruktur yang berfokus pada keterampilan sosial dapat membantu mereka belajar berinteraksi lebih efektif dengan teman sebaya, mengurangi perasaan ketidakdewasaan sosial (Waddell, 1984).

Dukungan Pendidikan dan Lingkungan

  • Praktik Pendidikan Inklusif: Sekolah dapat memainkan peran penting dengan mengadopsi praktik inklusif yang mengakomodasi anak-anak hiperaktif. Ini termasuk memberikan perhatian individual dan mengadaptasi metode pengajaran agar sesuai dengan gaya belajar mereka (Abidin, 2023).
  • Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Komunikasi yang kuat antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting. Dengan bekerja sama, mereka dapat menciptakan lingkungan yang mendukung yang membantu anak-anak hiperaktif merasa dipahami dan diterima (Abidin, 2023).

Mengatasi Kesalahpahaman dan Stigma

  • Stereotip yang Menantang: Penting untuk menantang stereotip dan kesalahpahaman tentang hiperaktif. Mendidik teman sebaya dan orang dewasa tentang kondisi ini dapat mengurangi stigma dan mempromosikan lingkungan yang lebih inklusif (Schrag & Divoky, 1975).
  • Menghindari Pelabelan Berlebih: Perhatian harus diberikan untuk menghindari pelabelan berlebihan atau kesalahan label pada anak-anak, yang dapat berkontribusi pada perasaan berbeda. Sebaliknya, fokuslah pada kekuatan dan kemampuan individu (Schrag & Divoky, 1975).

Meskipun strategi ini secara signifikan dapat membantu anak-anak hiperaktif merasa lebih terintegrasi, penting juga untuk mengakui tantangan yang mereka hadapi. Anak-anak hiperaktif mungkin masih mengalami kesulitan dengan impulsif dan adaptasi sosial, yang dapat mempengaruhi konsep diri dan hubungan teman sebaya mereka. Dukungan dan pemahaman yang berkelanjutan dari orang tua, pendidik, dan teman sebaya sangat penting dalam membantu mereka menavigasi tantangan ini dan merasa kurang berbeda dari orang lain.

Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Gnaulati, E. (1999). Enhancing the Self-Esteem and Social Competence of Hyperactive Children: A Semi-Structured Activity Group Therapy Model. https://doi.org/10.1023/A:1023036322889
Alexander, J. L. (1990). Hyperactive Children: Which Sports Have the Right Stuff? The Physician and Sportsmedicine. https://doi.org/10.1080/00913847.1990.11710026
Waddell, K. J. (1984). The self‐concept and social adaptation of hyperactive children in adolescence. Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology. https://doi.org/10.1080/15374418409533169
Schrag, P., & Divoky, D. (1975). The Myth of the Hyperactive Child: And Other Means of Child Control.
Scroll to Top