Pertanyaan apakah anak-anak hiperaktif dapat menjadi lebih tenang jika mereka sering berbicara itu kompleks dan beragam, melibatkan berbagai pendekatan terapeutik dan strategi komunikasi. Penelitian menunjukkan bahwa komunikasi, baik sebagai alat terapi maupun sebagai perilaku alami, dapat memainkan peran penting dalam mengelola hiperaktif pada anak-anak. Ini melibatkan pemahaman dinamika komunikasi dalam sistem keluarga, teknik modifikasi perilaku, dan peran terapi wicara. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari topik ini dieksplorasi secara rinci.
Komunikasi dan Teori Sistem
- Penelitian Helmut Bonney menekankan pentingnya komunikasi dan teori sistem dalam merawat anak-anak hiperaktif. Studi ini menemukan bahwa berfokus pada dinamika keluarga dan pola komunikasi, bukan hanya pada perilaku individu, mengarah pada hasil yang sukses di lebih dari 80% kasus. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkan komunikasi dalam keluarga dapat berkontribusi untuk menenangkan anak-anak hiperaktif (Bonney, 2000).
Teknik Modifikasi Perilaku
- Modifikasi perilaku telah terbukti efektif dalam mengelola hiperaktif. Teknik seperti Sistem Perangko, yang melibatkan komunikasi terstruktur dan strategi penguatan, telah ditemukan menghasilkan efek menenangkan pada anak-anak hiperaktif. Pendekatan ini sering melibatkan interaksi verbal yang memperkuat perilaku yang diinginkan, menunjukkan bahwa komunikasi terstruktur dapat membantu mengelola hiperaktivitas (“Comparative Techniques for the Control of a Hyperactive Child”, 2023) (Wolraich, 1979).
Terapi Wicara dan Keterampilan Komunikasi
- Terapi wicara adalah jalan lain di mana komunikasi dapat membantu menenangkan anak-anak yang hiperaktif. Ini berfokus pada peningkatan keterampilan bahasa dan komunikasi, yang dapat membantu anak-anak mengekspresikan diri mereka lebih efektif dan mengurangi hiperaktif terkait frustrasi. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan ADHD, karena mengatasi kesulitan komunikasi yang dapat memperburuk perilaku hiperaktif (Ifdil et al., 2018).
Keterlibatan Guru dan Orang Tua
- Guru dan orang tua memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak hiperaktif melalui komunikasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika guru menggunakan strategi berbasis komunikasi, seperti memberikan tugas dan bermain, itu membantu dalam mengelola perilaku hiperaktif. Ini melibatkan interaksi verbal yang sering dapat membantu anak-anak fokus dan menenang (Nurussalam et al., 2023).
Bermain dan Komunikasi
- Melibatkan anak-anak hiperaktif dalam kegiatan yang melibatkan komunikasi, seperti memainkan pesan seri, telah terbukti meningkatkan kemampuan mereka untuk fokus dan tetap tenang. Metode ini memanfaatkan kecenderungan alami anak-anak untuk berkomunikasi selama bermain, yang dapat menjadi pengaruh yang menenangkan (Yesiazizah, 2013).
Meskipun komunikasi dapat menjadi alat yang ampuh dalam mengelola hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa tidak semua komunikasi bermanfaat. Anak-anak hiperaktif juga dapat menunjukkan pembicaraan yang berlebihan, yang dapat mengganggu dan kontraproduktif. Oleh karena itu, komunikasi terstruktur dan terarah, dipandu oleh prinsip-prinsip terapeutik, sangat penting untuk mencapai efek menenangkan. Selain itu, sementara strategi komunikasi bisa efektif, mereka seringkali paling berhasil bila dikombinasikan dengan intervensi lain, seperti modifikasi perilaku dan penyesuaian lingkungan (Omizo & Williams, 1981).