Pertanyaan apakah anak-anak yang suka berhitung lebih cenderung berpikir logis itu kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa sementara menghitung dapat menjadi keterampilan dasar untuk mengembangkan pemikiran logis, hubungan itu tidak mudah. Menghitung membantu anak-anak memahami konsep numerik dan logika angka, yang dapat berkontribusi pada penalaran logis. Namun, pemikiran logis mencakup rentang keterampilan kognitif yang lebih luas di luar menghitung saja. Bagian berikut mengeksplorasi berbagai aspek dari hubungan ini.
Menghitung dan Pengembangan Berpikir Logis
- Keterampilan Dasar: Menghitung adalah keterampilan dasar yang membantu anak-anak mengembangkan pemahaman tentang angka dan sifat-sifatnya. Pemahaman ini sangat penting untuk penalaran logis, karena melibatkan pengenalan pola, urutan, dan hubungan antara angka-angka (Sarnecka et al., 2015).
- Proses Kognitif: Proses penghitungan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif seperti memori, perhatian, dan kemampuan untuk mengikuti urutan, yang penting untuk pemikiran logis (Bertelli et al., 1998).
- Logika Matematika: Penelitian telah menunjukkan bahwa melibatkan anak-anak dalam kegiatan yang melibatkan penghitungan dan manipulasi angka dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika mereka, yang terkait erat dengan penalaran logis (Laili et al., 2024).
Intervensi dan Alat Pendidikan
- Alat Interaktif: Alat pendidikan seperti kartu angka dan blok telah terbukti meningkatkan pemikiran logis anak-anak dengan memberikan pengalaman langsung yang memperkuat konsep penghitungan dan angka (Laili et al., 2024) (Kurniawati et al., 2024).
- Pendekatan Programmatik: Program pendidikan interaktif yang menggabungkan tugas penghitungan dan penalaran logis dapat secara signifikan meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak, termasuk kemampuan mereka untuk berpikir logis (Quispe et al., 2022).
Perkembangan Kognitif yang Lebih Luas
- Penalaran Logis: Pemikiran logis melibatkan lebih dari sekadar menghitung; itu termasuk pemecahan masalah, memahami hubungan sebab-akibat, dan penalaran deduktif. Keterampilan ini dapat dikembangkan melalui berbagai kegiatan pendidikan dan tidak semata-mata bergantung pada kemampuan berhitung (Gaziyeva & Barkinova, 2025) (Murphy, 2015).
- Korelasi dengan Matematika: Ada korelasi kuat antara penalaran matematis dan penalaran logis, menunjukkan bahwa sementara menghitung adalah komponen penalaran matematika, pemikiran logis melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih luas (Silva & Luna, 2019).
Perspektif Alternatif
Meskipun menghitung adalah keterampilan penting yang dapat mendukung pengembangan pemikiran logis, itu bukan satu-satunya penentu. Penalaran logis melibatkan berbagai proses kognitif yang dapat dikembangkan melalui pengalaman dan kegiatan pendidikan yang beragam. Misalnya, melibatkan anak-anak dalam tugas pemecahan masalah, permainan interaktif, dan kegiatan kreatif juga dapat menumbuhkan keterampilan berpikir logis secara independen dari berhitung (Gaziyeva & Barkinova, 2025) (Mingjing & Yidi, 2022). Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak untuk bernalar tentang angka dapat berkembang secara independen dari keterampilan menghitung mereka, menunjukkan bahwa pemikiran logis mungkin tidak selalu terkait langsung dengan kecakapan menghitung (Bertelli et al., 1998).