child, boy, portrait, kid, young, black, tanzanian, child, child, boy, boy, boy, boy, boy, kid, kid, kid

Apakah Anak Dengan Cerebral Palsy Bisa Bepergian Sendiri?

Bepergian sendirian untuk anak dengan cerebral palsy (CP) menghadirkan tantangan dan pertimbangan unik, terutama karena berbagai tingkat mobilitas dan kemandirian yang terkait dengan kondisi tersebut. Sementara beberapa anak dengan CP dapat mencapai tingkat otonomi yang memungkinkan perjalanan mandiri, yang lain mungkin memerlukan dukungan dan akomodasi yang signifikan. Kelayakan seorang anak dengan CP bepergian sendiri tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat keparahan kondisi mereka, ketersediaan teknologi bantu, dan aksesibilitas sistem transportasi.

Kemandirian dan Mobilitas

  • Tingkat Kemandirian: Penelitian menunjukkan bahwa individu dengan CP dapat mencapai berbagai tingkat kemandirian, dengan mereka yang berada di tingkat Sistem Klasifikasi Fungsi Motorik Kotor (GMFCS) yang lebih tinggi umumnya mengalami lebih banyak tantangan. Misalnya, individu di GMFCS tingkat III hingga V sering memiliki otonomi yang kurang menguntungkan dalam transportasi dibandingkan dengan mereka di level I dan II (Schmidt et al., 2020).
  • Teknologi Bantuan: Penggunaan peralatan mobilitas yang disesuaikan, seperti kursi roda bertenaga, dapat secara signifikan meningkatkan kemandirian anak-anak dengan CP. Perangkat ini sangat penting untuk mengaktifkan mobilitas dan mengurangi ketergantungan pada orang lain (Fernandes, 2006) (Carvalho et al., 2015).
  • Transisi Perkembangan: Saat anak-anak dengan CP transisi ke masa dewasa, kemandirian mereka dalam berbagai domain, termasuk transportasi, dapat meningkat. Namun, transportasi tetap menjadi area yang menantang, dengan hanya sebagian kecil yang mencapai kemerdekaan penuh dalam domain ini pada akhir masa remaja (Jahnsen et al., 2020).

Aksesibilitas Transportasi

  • Tantangan Transportasi Umum: Aksesibilitas sistem transportasi umum merupakan faktor penting. Banyak anak-anak dengan CP menghadapi kendala dalam menggunakan transportasi umum karena infrastruktur dan sistem pendukung yang tidak memadai (Falkmer, 2001).
  • Pertimbangan Keselamatan: Keselamatan adalah perhatian utama ketika mempertimbangkan perjalanan mandiri untuk anak-anak dengan CP. Perangkat pengekang penumpang anak khusus dan pelatihan untuk transportasi yang aman sangat penting untuk memastikan keselamatan anak-anak dengan kebutuhan perawatan kesehatan khusus (O’Neil et al., 2011).

Sistem dan Sumber Daya Dukungan

  • Dukungan Orang Tua dan Pengasuh: Orang tua dan pengasuh memainkan peran penting dalam memfasilitasi perjalanan untuk anak-anak dengan CP. Keterlibatan mereka sering diperlukan untuk menavigasi tantangan logistik dan keselamatan yang terkait dengan perjalanan (Nyman, 2016).
  • Dukungan Komunitas dan Teknologi: Sumber daya masyarakat dan kemajuan teknologi, seperti solusi navigasi bantu, dapat memberikan dukungan tambahan untuk meningkatkan mobilitas dan keselamatan anak-anak dengan CP (Carvalho et al., 2015).

Sementara potensi seorang anak dengan cerebral palsy untuk bepergian sendiri ada, itu tergantung pada kombinasi kemampuan pribadi, akomodasi lingkungan, dan sistem pendukung yang tersedia. Tingkat kemandirian yang dapat dicapai sangat bervariasi di antara individu dengan CP, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat keparahan kondisi mereka dan aksesibilitas pilihan transportasi. Oleh karena itu, sementara beberapa anak dengan CP mungkin dapat bepergian secara mandiri, yang lain akan membutuhkan dukungan dan akomodasi berkelanjutan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Schmidt, A. K., Gorp, M. van, Gorp, M. van, Wely, L. van, Ketelaar, M., Hilberink, S. R., Hilberink, S. R., & Roebroeck, M. E. (2020). Autonomy in participation in cerebral palsy from childhood to adulthood. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.14366
Fernandes, T. (2006). Independent mobility for children with disabilities. International Journal of Therapy and Rehabilitation. https://doi.org/10.12968/IJTR.2006.13.7.21410
Carvalho, A. M. A. de, Asvadi, A., Carona, C., Lopes, A., & Nunes, U. (2015). Mobility, Accessibility and Safety of People with Cerebral Palsy. Biomedical Engineering Systems and Technologies. https://doi.org/10.5220/0005185502680275
Jahnsen, R., Jahnsen, R., Ramstad, K., Myklebust, G., Elkjær, S., Pripp, A. H., & Klevberg, G. L. (2020). Independence of young people with cerebral palsy during transition to adulthood: a population-based 3 year follow-up study. https://doi.org/10.1515/JTM-2019-0002
Falkmer, T. (2001). Transport Mobility for Children and Adolescents with Cerebral Palsy (CP). Scandinavian Journal of Occupational Therapy. https://doi.org/10.1080/110381201750464520
O’Neil, J., O’Neil, J., Bull, M. J., Bull, M. J., Sobus, K. M., & Sobus, K. M. (2011). Issues and approaches to safely transporting children with special healthcare needs. Journal of Pediatric Rehabilitation Medicine. https://doi.org/10.3233/PRM-2011-0181
Nyman, E. (2016). Tourism travel for families with wheelchair carried children : Experiences of parents to children with cerebral palsy.
Scroll to Top