Group of kids bullying another child at school, signaling peer pressure and harassment.

Bagaimana Cara Menghadapi Stigma Dari Masyarakat Terhadap Anak Dengan Cerebral Palsy?

Mengatasi stigma sosial terhadap anak-anak dengan cerebral palsy (CP) membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan pendidikan, keterlibatan masyarakat, dan intervensi kebijakan. Stigma dapat menyebabkan pengucilan sosial, tekanan emosional, dan peluang pendidikan yang terhambat untuk anak-anak dengan CP. Strategi yang efektif untuk memerangi stigma ini termasuk meningkatkan kesadaran, membina lingkungan yang inklusif, dan memberikan dukungan kepada anak-anak dan pengasuh mereka. Bagian berikut menguraikan strategi kunci yang berasal dari literatur penelitian.

Kesadaran dan Pendidikan

  • Program Kesadaran Disabilitas: Menerapkan program pendidikan yang meningkatkan kesadaran tentang cerebral palsy dan disabilitas lainnya dapat membantu mengurangi stigma. Program-program ini harus menargetkan sekolah, komunitas, dan penyedia layanan kesehatan untuk menumbuhkan pemahaman dan empati (Adugna et al., 2024) (Lindsay et al., 2012).
  • Intervensi Berbasis Masyarakat: Intervensi tingkat masyarakat, seperti lokakarya dan acara publik, telah terbukti secara positif mengubah sikap terhadap anak-anak penyandang cacat. Intervensi ini dapat membantu membongkar stereotip dan mempromosikan penerimaan (Hepperlen et al., 2021).

Pemberdayaan dan Inklusi

  • Inisiatif Pemberdayaan: Program yang memberdayakan anak-anak penderita CP dan keluarganya dapat meningkatkan literasi masyarakat tentang disabilitas dan mengurangi stigma. Pemberdayaan dapat dicapai melalui kegiatan pengembangan keterampilan dan menciptakan platform bagi anak-anak untuk berbagi pengalaman mereka (Pramadha et al., 2023).
  • Pendidikan Inklusif: Mendorong praktik pendidikan inklusif di mana anak-anak dengan CP belajar bersama teman sebayanya dapat meningkatkan inklusi sosial dan mengurangi stigma. Guru memainkan peran penting dalam memfasilitasi hal ini dengan mempromosikan lingkungan kelas yang mendukung (Lindsay et al., 2012).

Dukungan untuk Pengasuh

  • Jaringan Dukungan Sosial: Memberikan dukungan emosional dan informasi kepada pengasuh anak-anak dengan CP sangat penting. Kelompok pendukung dan konseling dapat membantu pengasuh mengatasi stigma asosiatif dan meningkatkan kesejahteraan mereka(Dako-Gyeke et al., 2021) (Zuurmond et al., 2020).
  • Konseling dan Pendidikan Keluarga: Mendidik keluarga tentang CP dan mengatasi mitos dan kesalahpahaman dapat membantu mengurangi stigma yang terinternalisasi dan meningkatkan dinamika keluarga (Dako-Gyeke et al., 2021).

Kebijakan dan Advokasi

  • Intervensi Kebijakan: Mengadvokasi kebijakan yang mempromosikan hak dan inklusi anak-anak penyandang cacat sangat penting. Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) menyediakan kerangka kerja untuk memastikan non-diskriminasi dan inklusi sosial (Bartlett, 2017).
  • Kolaborasi Lintas Sektor: Pengurangan stigma yang berhasil membutuhkan kolaborasi antara masyarakat sipil, sektor swasta, dan pemerintah. Program-program seperti Desa Aren Ramah Difabled menunjukkan efektivitas kemitraan multi-sektoral dalam menciptakan lingkungan inklusif (Pramadha et al., 2023).

Sementara strategi ini menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengurangi stigma, penting untuk mengenali tantangan dan keterbatasan yang melekat dalam upaya ini. Misalnya, sementara intervensi pendidikan dapat mengubah sikap, mereka mungkin tidak selalu diterjemahkan ke dalam pengurangan stigma, seperti yang terlihat dalam beberapa studi berbasis komunitas (Hepperlen et al., 2021). Selain itu, efektivitas strategi ini dapat bervariasi berdasarkan konteks budaya dan sosial-ekonomi, menyoroti perlunya pendekatan yang disesuaikan yang mempertimbangkan dinamika lokal (Smythe et al., 2020).

Adugna, M. B., Ghahari, S., & Lysaght, R. (2024). Disability stigma and the pursuit of inclusion among children with physical disabilities in northwest Ethiopia. Disability and Rehabilitation. https://doi.org/10.1080/09638288.2024.2356016
Lindsay, S., Lindsay, S., McPherson, A. C., & McPherson, A. C. (2012). Strategies for improving disability awareness and social inclusion of children and young people with cerebral palsy. Child Care Health and Development. https://doi.org/10.1111/J.1365-2214.2011.01308.X
Hepperlen, R., Biggs, J., Mwandileya, W., Rabaey, P., Ngulube, E., & Hearst, M. O. (2021). Using community-based interventions to reduce public stigma of children with disabilities: A feasibility study. Journal of Applied Research in Intellectual Disabilities. https://doi.org/10.1111/JAR.12894
Pramadha, R., Darmawan, D. A., & Kemilau, F. A. C. P. (2023). Difabel Berdaya Melepas Stigma. Inklusi Journal of Disability Studies. https://doi.org/10.14421/ijds.100204
Dako-Gyeke, M., Boateng, D. A., Mills, A. A., Kodom, R. B., & Appiah-Kubi, J. (2021). Known by the Children’s Condition: Associative Stigma Among Family Carers of Children with Cerebral Palsy. https://doi.org/10.1007/S40609-021-00203-W
Zuurmond, M., Seeley, J., Nyant, G. G., Baltussen, M., Abanga, J., Polack, S., Bernays, S., Bernays, S., & Shakespeare, T. (2020). Exploring caregiver experiences of stigma in Ghana: They insult me because of my child. Disability & Society. https://doi.org/10.1080/09687599.2020.1851172
Bartlett, P. (2017). Stigma, Human Rights and the UN Convention on the Rights of Persons with Disabilities. https://doi.org/10.1007/978-3-319-27839-1_12
Smythe, T., Adelson, J. D., & Polack, S. (2020). Systematic review of interventions for reducing stigma experienced by children with disabilities and their families in low- and middle-income countries: state of the evidence. Tropical Medicine & International Health. https://doi.org/10.1111/TMI.13388
Scroll to Top