Group of children sitting on chairs, smiling inside a modern classroom setting.

Apakah Anak Dengan Cerebral Palsy Bisa Berteman Dengan Anak-Anak Lain?

Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) memang dapat menjalin persahabatan dengan anak-anak lain, meskipun mereka mungkin menghadapi tantangan unik dalam melakukannya. Perkembangan fungsi sosial pada anak-anak dengan CP dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kemampuan komunikasi mereka, lingkungan sosial, dan sikap teman sebaya dan pendidik. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan CP mungkin memiliki lebih sedikit persahabatan dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang, intervensi yang mendukung dan lingkungan inklusif dapat secara signifikan meningkatkan interaksi sosial dan persahabatan mereka.

Fungsi Sosial dan Pengembangan Persahabatan

  • Sebuah studi longitudinal tentang fungsi sosial anak-anak dengan CP menyoroti bahwa anak-anak ini dapat mengembangkan keterampilan sosial dari waktu ke waktu, meskipun mereka dapat berkembang dengan kecepatan yang berbeda dibandingkan dengan teman sebayanya tanpa disabilitas (“Development of social functioning in children with cerebral palsy: A longitudinal study.”, 2023) (Burgess et al., 2022).
  • Studi ini menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, sebagaimana diklasifikasikan oleh Sistem Klasifikasi Fungsi Komunikasi (CFCS), dalam memfasilitasi interaksi sosial dan persahabatan (Burgess et al., 2022).

Intervensi dan Strategi Pendukung

  • Intervensi pembinaan yang berfokus pada solusi telah terbukti membantu anak-anak dengan CP mencapai tujuan persahabatan dengan meningkatkan keterampilan sosial dan keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial (King & Keenan, 2021).
  • Guru dan pengasuh memainkan peran penting dalam mempromosikan penerimaan dan memodelkan perilaku yang diinginkan secara sosial, yang dapat membantu anak-anak dengan CP membentuk persahabatan dalam pengaturan pendidikan inklusif (Kekerić et al., 2022).

Tantangan dan Hambatan

  • Anak-anak dengan CP sering menghadapi hambatan untuk membentuk persahabatan, seperti keterbatasan fisik, kesulitan komunikasi, dan stigma sosial. Tantangan ini dapat menyebabkan lebih sedikit persahabatan dan peningkatan risiko masalah kesehatan mental (Harris, 2021) (Paulus, 2019).
  • Penerimaan anak-anak dengan cacat perkembangan, termasuk CP, oleh teman sebaya yang biasanya berkembang seringkali terbatas, yang dapat menghambat perkembangan persahabatan di lingkungan sekolah (Kekerić et al., 2022).

Pentingnya Lingkungan Inklusif

  • Praktik pendidikan inklusif dan lingkungan kelas berkualitas tinggi dikaitkan dengan pengalaman sosial yang positif dan peningkatan penerimaan sosial untuk anak-anak penyandang cacat, termasuk mereka yang menderita CP (Ferreira et al., 2019) (Little et al., 2020).
  • Partisipasi dalam kegiatan inklusif, seperti olahraga atau upaya artistik, dapat mempromosikan inklusi sosial dan pengembangan persahabatan untuk anak-anak dengan CP (Paulus, 2019).

Sementara anak-anak dengan CP dapat membentuk persahabatan, prosesnya sering dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat dukungan yang mereka terima dan inklusivitas lingkungan mereka. Sangat penting untuk mengatasi faktor-faktor ini untuk meningkatkan pengalaman sosial anak-anak dengan CP. Selain itu, memahami perspektif anak-anak dengan CP sendiri dapat memberikan wawasan berharga tentang kebutuhan dan preferensi sosial mereka, yang dapat menginformasikan intervensi dan strategi dukungan yang lebih efektif.

Development of social functioning in children with cerebral palsy: A longitudinal study. (2023). Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/dmcn.15792
Burgess, A., Sakzewski, L., Whittingham, K., Wotherspoon, J. M., Chatfield, M. D., Ware, R. S., & Boyd, R. N. (2022). Development of social functioning in children with cerebral palsy: A longitudinal study. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/dmcn.15439
King, G., & Keenan, S. (2021). Solution-Focused Coaching for Friendship in Pediatric Rehabilitation: A Case Study of Goal Attainment, Client Engagement, and Coach Stances. Physical & Occupational Therapy in Pediatrics. https://doi.org/10.1080/01942638.2021.1947435
Kekerić, M., Arsić, B. R., Gajić, A., Lazović, T., Lukic, A., MaćeÅ¡ić-Petrović, D., Basic, A., & Parezanović, R. Z. (2022). Acceptance of children with developmental disabilities in inclusive education and possibilities of developing friendships. European Journal of Physical Education and Sport Science. https://doi.org/10.46827/ejse.v8i4.4461
Harris, A. (2021). Quality of life in children with cerebral palsy: don’t forget to ask the child. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.14727
Paulus, F. W. (2019). A bio-psycho-social view of cerebral palsy: friendships reduce mental health disorders. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.14200
Ferreira, M., Aguiar, C., Correia, N., Fialho, A., & Pimentel, J. S. (2019). Friendships and social acceptance of children with disabilities: the role of classroom quality, individual skills, and ECEC dosage. Topics in Early Childhood Special Education. https://doi.org/10.1177/0271121419864419
Little, C., deLeeuw, R. R., Andriana, E., Zanuttini, J. Z., & David, E. (2020). Social Inclusion through the Eyes of the Student: Perspectives from Students with Disabilities on Friendship and Acceptance. International Journal of Disability Development and Education. https://doi.org/10.1080/1034912X.2020.1837352
Scroll to Top